SOROT 589

Nasib Keraton 'Pelat Merah'

Para abdi dalem Keraton Solo.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq (Solo, Jawa Tengah)

"Misalnya di Kabupaten saya ini, Bone, Sulawesi Selatan, ini kan dulu kerajaan, tapi di tahun 1948 berubah menjadi kabupaten. Dan Bupati pertama itu raja terakhir di daerah itu," kata Bahtiar.

Nikita Mirzani Tampil di Acara Pura Mangkunegaraan, Netizen Sindir Soal Fitri Salhuteru?

Tinggal Kenangan

Anggota FSKN yang juga politisi Partai Demokrat, KRMT Roy Suryo mengatakan, saat ini nasib keraton atau kerajaan di Indonesia semakin memprihatinkan. Menurut dia, minimnya perhatian dari pemerintah terhadap keraton atau kerajaan yang ada menjadi salah satu penyebab terkikisnya perhatian masyarakat terhadap peninggalan sejarah itu. Menurutnya, saat ini keturunan raja atau sultan sudah sangat kewalahan dalam merawat kerajaan atau keraton yang tersisa. 

Putra Mahkota Keraton Solo Terlibat Tabrak Lari yang Berakhir Damai

Secara kondisi ekonomi, lanjutnya, kekuatan ekonomi seluruh keraton atau kerajaan yang ada tidak dapat disamakan. Sehingga, tidak jarang para penerus kerajaan merasa kesulitan dalam merawat peninggalan sejarah yang memiliki nilai luhur itu. Padahal, keberadaan kerajaan atau keraton saat ini rata-rata sudah beralih fungsi menjadi museum yang masuk cagar budaya yang harus dirawat dan dijaga oleh pemerintah.

"Keraton itu memang saat ini posisinya diperuntukan sebagai pelestarian budaya. Tapi, pemerintah harus hadir dalam melestarikan budaya di keraton-keraton yang ada itu," kata Roy Suryo.

Kirab Kembar Malam Selikuran Sambut Lailatur Qadar di Keraton Solo

Siti Hinggil Keraton KanomanKeraton Kanoman

Tak hanya itu, minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga serta melestarikan budaya yang dulu pernah dianut oleh masing-masing keraton juga harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Fungsi keraton yang seharusnya dapat dimaksimalkan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi milenial menjadi tantangan tersendiri bagi para penerus keraton.

Arief membenarkan. Kondisi keraton atau kerajaan yang saat ini memprihatinkan. Bahkan, dia menganggap kondisi keraton atau kerajaan yang tersisa hari ini sudah di ujung tanduk. Lebih jauh ia katakan, jumlah keraton yang saat ini masih eksis tercatat sekitar 50 keraton di seluruh Indonesia. Untuk menjalankan program keraton pihaknya mengaku kesulitan karena minimnya peran serta dari pemerintah dan masyarakat dalam mengangkat nilai-nilai kearifan lokal yang seharusnya bisa menjadi nilai jual lebih dalam sejarah peradaban manusia di Nusantara ini tidak dimaksimalkan oleh pemerintah.

"Memang keraton yang ada di dalam struktur ketatanegaraan kita NKRI ini hanya Keraton Yogyakarta dan Paku Alam. Dan sedangkan kita atau yang lainnya ini hanya sebagai cagar budaya saja," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya