- VIVA.co.id/Kurnen Permana Putra
“Lebih banyak best practice yang mereka share,” ujarnya.
Diajeng berharap acara semacam ini bisa digelar di Indonesia. Tujuannya, agar para pengusaha startup Tanah Air bisa saling berbagi solusi menghadapi tantangan ke depan.
Seperti diketahui cukup banyak perusahaan startup yang akhirnya gulung tikar. Hanya beberapa di antaranya yang berhasil bertahan. Diajeng menilai bahwa ada beberapa startup yang memang cepat berkembang dari sisi marketing, tetapi tidak diimbangi dari sisi suplai, produk, dan core competency.
“Itu challenging karena kita kan dari yang bisa dibilang kecil atau dari zero. Untuk bisa ke skala yang lebih besar, fundamentalnya harus kuat,” tuturnya.
Respons perubahan
Sementara itu HijUp sebagai startup yang baru berumur lima tahun punya banyak faktor yang membuatnya sukses. Salah satunya adalah cepat belajar dan dinamis. Alasan Diajeng, bisnis saat ini membutuhkan adaptasi yang sangat cepat, sehingga diperlukan kedinamisan dan pemahaman tim manajemen untuk merespons banyaknya perubahan.
“Kalau kita enggak cepat berubah, kita bakal tergilas oleh banyak challenge yang kita hadapi,” kata wanita yang pernah menampilkan koleksi busana karya Zaskia Sungkar, Restu Anggraini, Dian Pelangi, Jenahara Nasution di London Fashion Week dalam ‘bendera’ HijUp.
Ada moto menarik yang dianut oleh Diajeng dalam mengembangkan bisnis HijUp. Ia menyebutnya LORD (Lean, Open, Result Oriented, Dynamic). Lean, kata Diajeng, artinya jangan sampai mempekerjakan orang yang tidak memiliki kapasitas atau passion yang sesuai.
Kemudian Open yang dimaksud adalah open communication. Dalam hal target, struktur, dan ekspektasi, kata Diajeng, harus lah jelas. Caranya bisa dengan melakukan pertemuan mingguan, bulanan atau berbicara one on one.
Result Oriented, diartikan bahwa sejak awal result sudah harus dijabarkan. Namun, terkadang dalam perjalanannya, result tersebut bisa saja berubah. “Karena startup kadang result-nya misalnya awareness dahulu, terus bisa jadi berubah keuntungan atau jadi download apps,” kata Diajeng.
Sementara Dynamic adalah menanamkan pemahaman bahwa setiap perusahaan startup sudah pasti sedang mencari bentuk. Oleh karena itu, penting untuk menjadi perusahaan yang dinamis dan terus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan.