SOROT 481

Wabah China dan Motor Bongsor

Wuling Confero.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Pius Yosep Mali

VIVA – Awalnya semua pesimistis. Tak ada yang yakin 2017 akan membaik. Namun, takdir berkata lain, industri otomotif nasional justru tumbuh.

Mobil Baru Calon Pembunuh Avanza Punya Mesin Lebih Bertenaga

Tak cuma soal penjualan yang meningkat, sejumlah kejutan pun datang di tahun penuh liku itu. Mulai dari hadirnya produk baru yang mampu menyedot antusias masyarakat, kemunculan merek-merek baru, hingga berdirinya pabrik otomotif superbesar.

Catatan penting pertama, datang dari invasi merek-merek China. Tahun 2017 sepertinya menjadi waktu yang tepat bagi dua produsen mobil China melakukan penetrasi di industri otomotif nasional. 

Harga Avanza Baru dan Xpander Sebelum Diskon PPnBM Berakhir

Di tengah pasar yang kian sesak, Wuling Motors dan Sokonindo Automobile percaya diri dan memilih gabung meramaikan pertarungan. Sebagai kuda-kuda mencari peruntungan di negara yang otomotifnya 'dikuasai' Jepang, keduanya lalu mengguyur investasi besar Rp10 triliun, membangun markas di Tanah Air. Rp9 triliun berasal dari Wuling, sementara sisanya datang dari Sokon.

Peluncuran Wuling Cortez di Sentul, Jawa Barat.

Mobil Baru Calon Pesaing Avanza Berkeliaran di Tol Cipularang

Peluncuran Wuling Cortez di Sentul, Jawa Barat. (VIVA/Yunisa Herawati)

Beberapa produk disiapkan, yakni Wuling Confero S, Cortez, dan Sokon Glory 580. Terobosan ini pun kemudian dianggap momen kebangkitan otomotif China di Indonesia, dan patut dicatat sebagai manuver mengerikan di sepanjang 2017.

[Baca juga: Lembar Baru Mobil China]

Bisa diakui hingga kini jenama-jenama China memang masih dipandang sebelah mata masyarakat Indonesia. Mereka justru lebih percaya dengan mobil-mobil Jepang yang dianggap lebih 'tahan banting'. Padahal China bukanlah pemain baru dalam industri pembuatan mobil. Sudah 60 tahun Negeri Tirai Bambu itu bekecimpung dalam industri tersebut.

Sebenarnya kemampuan China juga telah berubah. Mereka terus berinovasi, bahkan kini dipercaya turut berjualan di Amerika yang notabene memiliki pasar otomotif ketat. Ilmu didapat dari semakin terbukanya China terhadap investasi asing, hingga berkolaborasi dengan skema joint venture dan mendapatkan alih teknologi.

Sentimen pada mobil China mungkin karena dulu Indonesia pernah banjir motor China yang kualitasnya tidak baik. Dan ini masih membekas di benak konsumen kita. “Tapi dunia sudah berubah, mereka juga sudah berbenah," kata Pengamat Otomotif Bebin Djuana. 

Persoalan kualitas mobil China pun menurut data semakin membaik. Seperti data yang disampaikan lembaga survei JD Power: Kondisi sekarang sangat jauh berbeda dengan 2009 lalu. Data juga menyebut rata-rata masalah pada mobil China selalu membaik tiap tahunnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya