Agustus 2016 Manado Tembus 10 Juta Wingkok

Jembatan Soekarno di Kota Manado
Sumber :
  • VIVA/Agustinus Hari
VIVA.co.id
Bahasa Jadi penghambat Pariwisata di Indonesia
- Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak terlihat gusar, panik, apalagi galau. Penampilannya tetap saja cool, murah senyum dan suka bergurau. Meskipun pekan ini Mantan Dirut PT Telkom ini banyak dicecar oleh para jurnalis dengan pertanyaan kritis, mengapa kunjungan wisman bulan Juni 2016 turun sampai 6,3 persen dibandingkan bulan Mei 2016?

Jumlah Turis ke Maumere Selalu Naik Sejak 2012

Pria asal Banyawangi yang lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris dan Program Doktor Unpad Bandung itu pun tetap menjawab dengan angka-angka. “Ingat, itu bulan Ramadan! Jumlah wisawatan muslim turun drastis, karena puasa sampai Hari Raya Idul Fitri. Wisman muslim turun sekitar 40 persen dari total wisman. Sebagai info, jumlah wisman muslim sekitar 20 persen dari total wisman, sehingga total penurunan sebulan penuh Ramadan adalah 40 persen x 20 persen= 8 persen dari total wisman,” jelas Arief Yahya.
Indonesia Belum Optimal Tarik Minat Wisatawan ASEAN


Lalu karena jumlah hari Ramadan pada bulan Juni adalah 25 hari, maka perkiraan turun adalah 25/30 x 8 persen= 6,6 persen. Itulah hitungan, mengapa jumlah wisman bulan Juni 2016, bila dibandingkan Mei 2016, turun sampai dengan 6,2 persen. “Hitungan saya bisa maksimal 6,6 persen, jadi kalau masih 6,2 persen berarti ada kenaikan di wisman dari originasi yang lain,” ujar Arief Yahya.

Bagaimana dengan suasana industri pariwisata, hotel, restoran, café, travel agent, travel operator, penerbangan, persewaan mobil, souvenir, dan industri lain yang terkait? Apakah mereka terasa oleh penurunan itu? “Oh, tidak! Yang menurun adalah wisman, tetapi wisnus naik drastis, karena lebaran. Industri masih bisa tersenyum, karena terkompensasi lebih besar dari wisnus,” kata Menpar pilihan Presiden Joko Widodo ini.

Arief Yahya pun menjelaskan dengan angka-angka. “Wisnus itu berbanding terbalik dengan wisman. Di awal Ramadan memang turun 50 persen, namun diakhir Ramadan meningkat drastis 100 persen, sehingga total akan menjadi 150 persen bila dibandingkan dengan bulan non-Ramadan. Ini jawaban, mengapa transaksi di industri pariwisata tidak menurun,” kata dia.

Memang, Menpar Arief Yahya tidak bisa memungkiri, puasa akan berpengaruh sangat besar terutama originasi Malaysia dan Singapore. Namun, dia yakin akan terjadi rebound di sisa bulan di tahun 2016 ini. Tanda-tanda itu sudah bisa dia rasakan dari Manado, Sulawesi Utara.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya