Belum Sepekan, Corona Serang 660 Prajurit Kapal Induk Nuklir Prancis

VIVA Militer: Kapal Induk Prancis, Charles de Gaulle
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA – Kurang dari sepekan, jumlah personel Angkatan Laut Prancis (Marine Nationale) di Kapal Induk Charles de Gaulle yang terinfeksi COVID-19 meningkat tajam. Dari yang tadinya cuma puluhan, saat ini membumbung menjadi ratusan orang.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Kapal induk bertenaga nuklir ini diketahui menjadi sarang Virus Corona kurang dari seminggu lalu. Menurut laporan PressTV, saat itu ada 50 orang personel Marine Nationale yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

Ternyata, jumlah personel yang terserang virus dari China itu terus meningkat. Yang terbaru menurut laporan Al-Jazeera, ada 668 orang prajurit AL Prancis yang terkena virus ini.

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

"Dua pertiga hasil tes masuk, ada 668 pelaut Charles de Gaulle dan kapal pengawal kelompok tempur yang dipastikan tertular COVID-19," bunyi pernyataan Kementrian Pertahanan Prancis (Ministere de Armees) dikutip Al-Jazeera.

"31 orang dirawat di rumah sakit, dan satu orang lainnya dirawat secara intensif," lanjut pernyataan Ministere des Armees.

11 Jemaah Haji di Debarkasi Surabaya Diduga Terpapar Covid-19

Kapal Induk Charles de Gaulle diberangkatkan ke Samudra Hindia untuk mendukung Operasi Enduring Freedom melawan Afghanistan, yang dikuasai Taliban kini sedang berada di tengah lautan Atlantik.

Selain itu, kapal yang mulai beroperasi pada 7 Mei 1994 dan mampu mengangkut 2000 personel memiliki misi lain sebagai bagian dari latihan tempur Pakta Atlantik Utara (NATO), usai ambil bagian dalam Operasi Chammal. Operasi tersebut berupaya untuk menampung sejumlah anggota ISIS di Irak dan Suriah.

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025