Keluar dari Perjanjian Mata-mata, Amerika Segera Luncurkan Nuklir

VIVA Militer: Ledakan senjata nuklir
Sumber :
  • Metro.co.uk

VIVA – Kabar mengejutkan datang dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS). Departemen yang bermarkas di Pentagon, mengongfirmasi bahwa AS akan segera melakukan uji coba senjata nuklirnya pasca penarikan diri dari perjanjian "mata-mata" Open Skies.

NATO Minta Zelensky Pulihkan Hubungan dengan Trump Usai Cekcok di Gedung Putih

AS secara resmi mengumumkan penarikan diri dari Perjanjian Open Skies pada 21 Mei 2020 lalu. Hanya berselang sepekan, pejabat tinggi Departemen Pertahanan AS, Drew Walter, memastikan Negeri Paman Sam akan segera menyiapkan uji coba senjata nuklir.

Yang lebih mengejutkan, persiapan AS untuk melakukan tes senjata nuklirnya akan segera terjadi dalam hitungan bulan ke depan.

Tunawisma di AS Meningkat 18 Persen Akibat Biaya Hidup yang Melonjak

"Jika presiden mengarahkan sistem (nuklir) untuk diuji karena masalah teknis atau masalah geopolitik, saya pikir itu akan terjadi dalam waktu yang relatif cepat. Uji coba yang sangat cepat dengan batasan berdasarkan isu yang ada bisa terjadi dalam beberapa bulan," ujar Walter dikutip Sputnik News.

AS belum pernah melakukan uji coba senjata nuklir lagi setelah 27 tahun silam. Terakhir kali AS melakukan uji coba senjata nuklir pada 23 September 1992 di dekat Las Vegas, Nevada. Uji coba itu dilakukan sebelum AS menyepakati Perjanjian Larangan Uji Nuklir Kompeherensif (CTBT) pada 1993.

Segini Gaji dan Tunjangan yang Diterima Wakil Presiden Amerika Serikat

Pernyataan Walter ini semakin memperkuat dugaan bahwa Presiden AS, Donald Trump, meningkatkan pembicaraan dengan sejumlah pihak terkait soal melakukan kembali uji coba senjata nuklir.

Seperti yang diketahui, AS tengah bersitegang dengan sejumlah negara semisal China, Rusia, Iran, dan India. Pada 22 Mei lalu, Washington Post melaporkan ada seorang pejabat senior AS yang menuding bahwa China dan Rusia secara diam-diam melakukan uji coba senjata nuklirnya.

Presiden AS Donald Trump saat pidato di Kongres

Trump Akan Tutup Departemen Pendidikan, Jutaan Mahasiswa di AS Terancam Gagal Kuliah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang ditujukan untuk menghapus Departemen Pendidikan AS.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025