Sadis, GNA Temukan Kuburan Massal Di Bekas Markas Khalifa Haftar
- twitter.com
Sebagaimana diketahui, perang saudara di Libya pecah pasca wafatnya Pemimpin Libya Muammar Gaddafi tahun 2011 silam. Masing-masing kelompok baik kelompok Tentara Nasional Libya (LNA) maupun GNA mengklaim bahwa mereka adalah pemerintahan yang sah dan diakui rakyat Libya saat ini. Konflik bersenjata antar kedua kelompok itu pun tak dapat dihindarkan. Pertempuran sengit mulai terjadi sejak tahun 2014 lalu antara LNA dan GNA.Â
Dan yang menarik, masing-masing kelompok bersenjata itu memiliki backup atau pendukung dari negara-negara lain. LNA didukung oleh Rusia, UAE, dan Mesir. Sementara, GNA didukung oleh Turki, Itali dan Amerika Serikat.Â
Dikabarkan sebelumnya, pasukan Khalifa Haftar beberapa pekan terakhir ini mengalami kekalahan besar dari pasukan militer GNA yang didukung Turki. Militer GNA yang didukung Turki kabarnya telah berhasil memukul mundur pasukan Khalifa Haftar dari Tripoli dan beberapa basis pertahanan lainnya di wilayah Libya timur.
