Sadis, Dalam 3 Bulan 102 Warga Sipil Jadi Korban Perang di Libya
- Daily Sabah
Sebagaimana diketahui, Libya terjerumus ke dalam kekacauan oleh pemberontakan yang didukung NATO tahun 2011 yang menggulingkan dan membunuh pemimpin lamanya, Muammar Khadafi.
Sejak 2014, negara kaya minyak itu terpecah, dengan pemerintah yang diakui secara internasional mengendalikan ibukota, Tripoli, dan barat laut, sementara Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin komandan militer pemberontak Khalifa Haftar di Benghazi mengontrol Libya bagian timur.
Pasukan Khalifa Haftar didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Rusia. Sementara pasukan pemerintah atua GNA didukung oleh Turki. Hingga hari ini kedua kubu yang memperebutkan pengaruh di Libya itu masih terlibat dalam serangkaian pertempuran.Â
Baca:Â Sadis, GNA Temukan Kuburan Massal Di Bekas Markas Khalifa Haftar
