Rombongan Wartawan Diserang Kelompok Separatis, Prajurit Kopasgat TNI AU Angkat Senjata
- Istimewa/Viva Militer
Di rumah ban tersebut diskenariokan prajurit Kopasgat TNI Angkatan Udara berusaha mengambil alih sebuah bangunan yang sebelumnya dikuasai oleh musuh.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan, pihaknya sengaja membuat kegiatan outbond media dengan melibatkan prajurit Kopasgat TNI Angkatan Udara.
Dalam kegiatan kali ini, lanjut Indan, pihaknya berupaya menciptakan situasi sesungguhnya saat jurnalis meliput di medan konflik.Â
Oleh karena itu, dalam kegiatan kali ini, kata Indan, para jurnalis juga diberikan pengalaman patroli jalan kaki bersama prajurit Kopasgat untuk mengetahui cara bertindak, berlindung, dan bergerak di lapangan jika harus bertugas di daerah yang rawan.Â
"Dijelaskan cara berlindung, mengambil gambar yang aman pada saat situasi seperti itu," kata Indan.
"Terakhir diberikan pengalaman pertempuran jarak dekat yang mengondisikan bagaimana teman-teman jurnalis tetap aman pada saat terjadi pertempuran jarak dekat," tambahnya.
Menurut Indan, pengetahuan dan keterampilan dasar meliput di medan perang itu penting dimiliki jurnalis. Apalagi, konflik di dunia saat ini tidak terelakkan. Keputusan untuk menggelar latihan di Kopasgat pun bukan tanpa alasan. Sebagai pasukan elite milik TNI Angkatan Udara, prajurit Kopasgat bukan hanya memiliki kemampuan pertahanan pangkalan udara saja, tapi mereka juga memiliki kemampuan matra angkatan darat yang dapat digunakan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di wilayah daratan.
"Dia (Kopasgat) punya kemampuan pertahanan pangkalan, kemampuan infanteri, sehingga kami melihat Pasgatlah yang paling tepat untuk memberikan pelatihan kepada teman-teman jurnalis," kata Indan.
