Menhan Sjafrie Kedatangan Bos Perusahaan Pesawat Tempur Generasi 4.5 dari Prancis, Rafale Segera Tiba?
- Tim Media Menhan Sjafrie
Jakarta, VIVA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin hari ini menerima kedatangan orang nomor satu di perusahaan pembuat pesawat tempur canggih asal Prancis, yaitu Executive Vice President Military Rafale (Dassault) Prancis, Jean Claude di Kantor Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Jum'at, 7 Februari 2025.
Kedatangan Jean Claude yang didampingi beberapa delegasi Dassault, Prancis lainnya itu disambut oleh Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin beserta jajarannya.
Kehadiran Executive Vice President Military Rafale Dassault, Jean Claude ke Indonesia itu sepertinya membawa angin segar untuk kekuatan Dirgantara Indonesia. Sebab, Pemerintah Indonesia sejak Menteri Pertahanan RI dipimpin oleh Prabowo Subianto beberapa tahun lalu telah memesan 42 pesawat tempur Rafale yang merupakan pesawat canggih generasi 4.5 untuk memperkuat armada tempur TNI AU.
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resminya, dalam pertemuan tersebut, Menhan Sjafrie pun menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen terkait dengan rencana pembelian pesawat tempur Rafale dari Dassault, Prancis.
"Kami berkomitmen terhadap pengadaan pesawat Rafale, peningkatan kapasitas personel TNI, serta optimalisasi Falcon (Pesawat Jet VVIP buatan Dassault) sebagai sarana untuk diplomasi pertahanan. Indonesia tetap konsisten memastikan setiap langkah kerja sama yang memberikan manfaat nyata bagi pertahanan dan keamanan negara," kata Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin dalam keterangan resminya.
Kendati demikian, Menhan Sjafrie tidak menjelaskan secara detail kapan pesawat tempur canggih pesanan Prabowo itu akan tiba di Indonesia.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kemhan RI telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation, produsen pesawat terbang terkemuka dari Prancis, pada bulan September 2022 sebanyak 6 unit dan bulan Agustus 2023 sebanyak 18 unit.
Kemudian, pada tanggal 8 Januari 2024 lalu kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga sejumlah 18 unit secara resmi telah efektif.
Sehingga total pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI sebanyak 42 unit.
Dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini Dassault Aviation selaku produsen akan langsung memulai proses pembuatan 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia.
Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara-negara anggota NATO.
Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh “Beyond Visual Range” (BVR) METEOR dan MICA.
Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2500 peluru/menit.
Pesawat Rafale pertama direncanakan akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026.
Kedatangan pesawat tempur Rafale secara bertahap, serta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara.