Datangi Penunggak Pajak Mobil Rp8 Miliar, Petugas Kaget

Komunitas penggemar mobil Bentley di Indonesia.
Sumber :
  • Dok: BDCI

VIVA – Beragam model dan merek mobil mewah kerap berseliweran di jalanan Ibu Kota. Namun, tidak semua pemilik taat dalam pengurusan administrasi serta pembayaran pajak tahunannya. Salah satu contohnya, satu unit Bentley Continental GT yang menunggak pajak tahunan.

Efek Buruk Jika Salah Pilih Kaca Film untuk Sunroof dan Panoramic Roof Mobil

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Faisal Syafruddin mengatakan, mobil mewah asal Inggris yang ada di Indonesia tersebut diketahui menunggak pajak hingga ratusan juta rupiah.

"Total tunggakan pajaknya itu Rp108 juta. Mobilnya Bentley tahun 2013, tetapi menunggak pajaknya itu di tahun 2018," kata Faisal saat dihubungi VIVA, Rabu 30 Januari 2019.

Viral Ferrari Mewah Milik YouTuber Jadi Korban Tabrak Lari Truk

Tak hanya menunggak pajak, kata Faisal, nama serta alamat pemilik mobil ternyata tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Faisal mengatakan, saat alamat pemilik mobil ditelusuri, ternyata berada di kawasan pemukiman padat penduduk.

"Begitu dicek ke alamatnya, enggak ada mobilnya, karena yang bersangkutan ternyata orang yang enggak mampu. Bahkan, untuk ke rumahnya saja aksesnya susah luar biasa, di gang sempit. Mana bisa punya mobil mewah sekelas Bentley," ujarnya.

Mobil Hybrid Ini Bikin Mobil Eropa Terlihat Biasa Aja

Sebagai informasi, Continental GT versi terbaru mengandalkan mesin W12 TSI berkapasitas 6.000cc, yang dapat menyemburkan tenaga hingga 635 daya kuda dan torsi 900 Newton meter. Sama seperti varian lainnya, mobil seharga Rp8,8 miliar off the road ini masih mengandalkan transmisi otomatis delapan percepatan.

Syarief Khan, Sarwendah dan Bopak

Syarief Khan Gandeng Sarwendah dan Limbad Rawat Mobil Mewah di Salonnya

Syarief Khan sukses di bisnis otomotif, gandeng selebriti, bangun masjid di Depok, dan peduli anak jalanan demi masa depan yang lebih baik.

img_title
VIVA.co.id
14 Juli 2025