Mudik Lebaran 2025 Cetak Rekor Baru

Gerbang Tol Cikampek Utama, Pemberlakuan Contraflow di Mudik Lebaran 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Mudik Lebaran 2025 mencatatkan sejarah baru dengan menurunnya angka kecelakaan dan korban jiwa secara signifikan. Keberhasilan ini disampaikan oleh Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.

Irjen Gatot: Ada 12 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Padang Panjang

“Operasi Ketupat berjalan baik, aman, dan lancar. Angka kecelakaan turun 31% dan fatalitas korban kecelakaan turun 46%,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari Korlantas Polri, Selasa 15 April 2025.

Ia menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja sama lintas sektor, bukan semata kinerja Korlantas. Menurutnya, koordinasi antara berbagai pihak mulai dari aparat kepolisian di lapangan hingga lembaga pemerintah dan elemen masyarakat turut menentukan keberhasilan operasi tahun ini.

Dedi Mulyadi Sebut Mudik Lebaran 2025 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu, Ini Alasannya

Brigjen Slamet juga menggarisbawahi bahwa penurunan angka kecelakaan tidak lepas dari keberlanjutan strategi sebelumnya, seperti Operasi Lilin dan Nataru.

Jalan Tol Trans Jawa menjadi pilihan utama bagi pemudik karena menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa, mulai dari Cirebon, Semarang, Yogyakarta, hingga Surabaya.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
Menko AHY: Kebijakan WFA Bantu Perlancar Mudik Lebaran 2025

Dalam menghadapi lonjakan arus kendaraan selama mudik, rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan sistem satu arah (one way) kembali diandalkan.

“Kami terapkan rekayasa lalu lintas karena volume kendaraan sudah tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Ini efektif menurunkan potensi kecelakaan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pendekatan Pentahelix—kerja sama antara akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media—dalam membangun budaya tertib berlalu lintas.

“Akademisi beri masukan, pelaku industri otomotif terlibat, komunitas digandeng, pemerintah dan media turut berperan aktif,” katanya.

Mengakhiri arahannya, Brigjen Slamet menyatakan bahwa perencanaan jangka pendek hingga panjang harus disusun matang demi menjamin keselamatan masyarakat.

“Kita harus siapkan rencana harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Semua demi keselamatan masyarakat di jalan,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya