Jam-jam Segini Biasanya Lalu Lintas Bandung Macet Parah

Bandung, VIVA – Kemacetan lalu lintas di Bandung kembali menunjukkan tren tinggi pada jam-jam tertentu. Berdasarkan data terbaru dari TomTom Traffic Index, hari ini tingkat kemacetan mencapai 57%, atau 15% lebih tinggi dari biasanya.

Dilihat VIVA Otomotif Kamis 10 Juli 2025, rata-rata waktu tempuh untuk setiap 10 km kini mencapai 32 menit 50 detik. Ini berarti ada penambahan waktu sekitar 3 menit 20 detik dibandingkan waktu normal.

Kecepatan rata-rata kendaraan di kota ini hanya mencapai 18,3 km/jam. Angka ini 2,1 km/jam lebih lambat dibandingkan kecepatan rata-rata biasanya pada jam yang sama.

TomTom mencatat ada 15 titik kemacetan tersebar di Bandung. Total panjang kemacetan mencapai 9,3 km, menandakan distribusi lalu lintas yang sangat padat di beberapa ruas jalan utama.

Data grafik selama 7 hari terakhir menunjukkan lonjakan kemacetan terjadi secara konsisten pada jam 8 pagi dan 5 sore. Pola ini terus berulang dari hari Kamis hingga Rabu pagi ini, dengan grafik merah yang terus naik tajam pada dua waktu tersebut.

Khusus hari Sabtu dan Minggu, kemacetan justru lebih tinggi dibanding hari kerja. Ini menunjukkan aktivitas akhir pekan, seperti belanja dan wisata lokal, juga memberi kontribusi signifikan terhadap padatnya lalu lintas.

Dari sisi kecepatan, angkanya menurun drastis saat jam sibuk berlangsung. Ini menunjukkan kendaraan nyaris merayap di beberapa titik jalan selama periode tersebut.

Perbandingan antara tingkat kemacetan aktual (live) dan kemacetan normal (usual) menunjukkan bahwa kondisi saat ini jauh lebih buruk dari biasanya. Puncak kemacetan di hari Sabtu bahkan mencapai lebih dari 130%, tertinggi selama sepekan terakhir.

Kondisi ini menjadi perhatian bagi warga Bandung maupun para pendatang yang hendak melakukan perjalanan pada pagi dan sore hari. Waktu terbaik untuk bepergian tampaknya masih berada di antara pukul 10 pagi hingga 3 sore, ketika grafik kemacetan mulai menurun.

Terungkap! Hubungan Kakorlantas Polri dan Rocky Gerung Bukan Hanya Sekedar Profesional

Hubungan antara pengamat politik dan filsuf publik Rocky Gerung dengan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, bukan sekadar hubungan profesional.

VIVA.co.id

16 Juli 2025