Saat Pengusaha Tambang Ikut Kelas Fuso
- Mitsubishi Fuso
Tangerang, VIVA - Saat dunia otomotif ramai bicara elektrifikasi, satu tantangan lain diam-diam menyita perhatian pelaku industri niaga: transisi ke standar emisi EURO 4.
Tak hanya soal mesin yang lebih rumit, tapi juga soal kesiapan SDM di balik armada. Ini yang coba dijawab Mitsubishi Fuso lewat program pelatihan intensif bagi mitra fleet mereka.
Selama lima hari, 20 orang dari 14 perusahaan logistik dan rental alat berat diajak “masuk dapur” PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).
Bukan sekadar seminar, tapi pelatihan langsung soal perawatan kendaraan, analisis kerusakan, sampai praktek engine semi overhaul. Lokasi pelatihan? Bukan di hotel, tapi langsung di fasilitas teknis mereka di Tangerang.
“Teknologi EURO 4 itu nggak bisa sekadar dijual, harus dipahami. Kami ingin para pengguna benar-benar ngerti apa yang mereka pakai,” ujar Sudaryanto, GM Business Communication KTB belum lama ini.
Materi pelatihan menyentuh lini Canter dan Fighter X, dua tulang punggung bisnis Fuso di Indonesia. Tapi yang menarik, peserta bukan hanya teknisi, tapi juga pemilik usaha, seperti Sulvian dari PT Gunung Samudera International yang mengoperasikan truk Fuso untuk proyek tambang di Sulawesi Tenggara.
“Di lapangan, masalah kami itu kompleks. Lewat training ini, kami bisa diskusi langsung, cari solusi bareng. Bukan cuma teori, tapi aplikatif,” katanya.
Penutupan pelatihan berlangsung di tengah riuhnya GIIAS 2025. Di booth Fuso, peserta dikenalkan dengan Fighter X Tractor Head—tapi yang lebih penting, mereka juga menerima sertifikat sebagai pengakuan atas kemampuan baru yang mereka bawa pulang.
“Pelatihan ini bukan akhir, tapi awal dari hubungan yang lebih kuat antara Fuso dan para pejuang logistik di lapangan,” kata Zaenal Muttaqien, Senior Trainer KTB.