Skandal Penarikan Mobil Terbesar: Lebih dari 100 Juta Unit Terpengaruh!
- Indianautosblog
VIVA – Krisis airbag Takata merupakan salah satu skandal keselamatan paling parah dalam sejarah otomotif. Bermula dari laporan ledakan airbag sejak 2007, masalah ini memicu penarikan kembali hingga 100 juta kendaraan secara global menyebabkan puluhan kematian akibat serpihan berbahaya ketika airbag meledak saat kecelakaan. Berikut kronologi, penyebab, dan tindakan yang diambil oleh produsen serta pihak berwenang.
1. Kejadian Awal dan Gambaran Krusial
Mercedes-Benz recall airbag Takata
Kasus pertama ledakan airbag Takata terjadi di Arizona, AS, pada Februari 2007, yang melibatkan Honda Civic tahun 2001. Pada 2008, tercatat tiga kasus serupa lainnya, sehingga Honda menjadi pabrikan pertama yang memulai penarikan terbatas terhadap sekitar 3.940 unit saja pada 11 November 2008. Namun, masalah ini justru berkembang menjadi skala global.
2. Penyebab Utama: Inflator Ammonium Nitrat Tanpa Agen Pengering
Kegagalan ini disebabkan oleh penggunaan bahan ammonium nitrat tanpa agen pengering khusus dalam inflator airbag sejenis bahan peledak yang sensitif secara kimiawi, sehingga rentan meledak tak terkendali jika terpapar kelembapan dan suhu tinggi dalam jangka waktu lama.
3. Penarikan Kendaraan Terbesar Sepanjang Masa
Dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Rabu 13 Agustus 2025, penarikan dimulai dengan beberapa juta unit dan terus membesar hingga mencapai sekitar 67 juta kendaraan di Amerika Serikat dan 100 juta di seluruh dunia, menjadikannya recall otomotif terbesar dalam sejarah.
4. Dampak Tragis: Korban Jiwa dan Cedera Serius
Sejak tahun 2009, lebih dari 28 kematian telah tercatat di AS, di mana serpihan logam dari airbag menyebabkan cedera fatal. Secara global, korban jiwa ini meningkat hingga puluhan, dan ratusan lainnya mengalami cedera serius.
5. Penarikan Global & Perintah “Do Not Drive”
Ilustrasi Airbag di setir mobil Acura TLX
- dok. Honda
Produsen besar seperti Toyota, Nissan, Stellantis, dan lainnya meminta pemilik mobil dengan airbag Takata untuk tidak mengendarai kendaraan mereka hingga perbaikan dilakukan. Di AS, Toyota menerapkan larangan berkendara untuk lebih dari 50.000 model seperti Corolla dan RAV4. Panggilan serupa juga terjadi di berbagai negara, termasuk larangan perusahaan untuk pemilik Citroën, VW, dan lainnya di Eropa.
6. Tindakan Produsen & Autopsi Takata
Akibat krisis ini, Takata mengajukan kebangkrutan pada Juni 2017, dan sebagian besarnya dibeli oleh Key Safety Systems (sekarang Joyson Safety Systems) senilai US$1,6 miliar. Banyak manufaktur menjanjikan penggantian airbag tanpa biaya, termasuk perbaikan di dealer, layanan mobile, hingga kendaraan pengganti sementara.
Skandal airbag Takata adalah momen kelam dalam sejarah otomotif yang menyoroti betapa pentingnya kontrol kualitas dan regulasi keselamatan. Dengan recall masif dan korban jiwa, juga perintah larangan berkendara, skandal ini memberikan pelajaran mendalam bagi industri dan konsumen: keamanan tidak boleh dikompromi.