Suzuki Karimun: Masih Layak Dibeli di 2025?
- VIVA.co.id/Pius Yosep Mali
Jakarta, VIVA – Suzuki Karimun pernah menjadi salah satu city car paling populer di Indonesia. Desain mungil dan praktis membuatnya jadi pilihan banyak orang, khususnya di kota besar. Kini, meski sudah berhenti produksi, pertanyaan yang muncul: apakah Karimun masih layak dibeli di 2025?
Dari penelusuran VIVA Otomotif, Jumat 12 September 2025, generasi pertama yang dikenal sebagai Karimun Kotak hadir sekitar tahun 1999 hingga 2006. Varian utamanya adalah DX dan GX, dengan mesin kecil tapi tangguh. Konsumsi BBM rata-ratanya bisa mencapai 12–14 km/liter di dalam kota dan 16–18 km/liter di luar kota.
Setelah itu, Suzuki Indonesia meluncurkan Karimun Estilo sebagai generasi kedua. Mobil ini lebih modern dengan pilihan mesin 1.0 dan 1.1, serta sempat hadir versi facelift. Konsumsi bahan bakarnya lebih efisien, sekitar 13–15 km/liter di dalam kota dan 17–19 km/liter di jalan tol.
Generasi ketiga adalah Karimun Wagon R, yang masuk kategori LCGC. Varian yang ditawarkan cukup banyak, mulai GA, GL, GX hingga GS, dengan pilihan transmisi manual dan AGS. Konsumsi BBM Wagon R tergolong hemat, sekitar 14–16 km/liter di dalam kota dan bisa tembus 20 km/liter di jalan tol.
Tampilan sisi Karimun Wagon R edisi 50 Tahun Suzuki di Indonesia
- Viva.co.id/ Pius Mali
Dari sisi harga, Karimun Kotak kini dibanderol Rp40–70 jutaan, Estilo berada di kisaran Rp50–80 jutaan, dan Wagon R sekitar Rp60–110 jutaan tergantung kondisi. Saat masih baru, Wagon R sempat dijual Rp137,7–155,2 juta, sehingga depresiasi cukup terasa. Hal ini membuatnya jadi pilihan menarik untuk mereka yang mencari mobil ekonomis.
Mesinnya dikenal irit dan bandel, dengan perawatan yang relatif mudah. Banyak bengkel umum masih bisa menanganinya tanpa masalah. Ketersediaan suku cadang juga cukup melimpah, baik original maupun non-OEM yang lebih murah.
Soal kenyamanan, tentu Karimun tidak bisa dibandingkan dengan city car keluaran terbaru. Suspensinya agak keras, kabinnya sederhana, dan fitur keselamatan masih minim. Meski begitu, ruang kepala dan kaki cukup lega untuk ukuran mobil kecil.
Dari sisi kepraktisan, Karimun tetap unggul dengan bodi kompak yang mudah diajak manuver. Cocok untuk mahasiswa, pekerja muda, hingga keluarga kecil yang butuh mobil harian. Parkir di area sempit juga jauh lebih mudah dibanding mobil besar.
Namun, bagi yang menginginkan teknologi modern seperti layar besar, fitur keselamatan lengkap, atau desain kekinian, Karimun bisa terasa ketinggalan zaman. Mobil LCGC dan city car baru jelas menawarkan lebih banyak fitur. Karena itu, calon pembeli harus menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.