Peta Lengkap Merek Mobil China Tahun 2025, Ada Milik Pemerintah
- Carnewschina
Beijing, VIVA – Industri otomotif China semakin mendominasi panggung global dengan hadirnya puluhan merek mobil di bawah naungan berbagai konglomerasi besar. Tahun 2025 diprediksi menjadi momentum penting, di mana peta industri otomotif China semakin jelas. Dari yang dikelola swasta hingga milik negara, hampir semua segmen pasar sudah mereka kuasai.
Empat grup besar yang paling mendominasi pasar adalah Geely, BYD, Chery, dan Changan. Keempatnya menyumbang lebih dari separuh total penjualan mobil di China. Menariknya, Chery dan Changan masih berstatus perusahaan milik pemerintah.
Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Selasa 30 September 2025, Chery memiliki portofolio merek yang cukup banyak, mulai dari Jetour, Exeed, iCar, Omoda, Fulwin, hingga Jaecoo. Masing-masing merek ini diarahkan ke segmen pasar berbeda, dari entry-level hingga premium. Tidak heran, Chery mampu bertahan lama di pasar domestik maupun ekspor.
Sementara Changan, grup ini menguasai merek Avatr, Deepal, Nevo, hingga Kaicheng. Brand-brand ini dikenal fokus pada kendaraan listrik dan teknologi masa depan. Strategi Changan terlihat jelas: mengejar posisi sebagai pemimpin kendaraan pintar.
Geely menjadi pemain raksasa dengan kepemilikan lintas benua. Mereka menguasai merek global seperti Volvo, Lotus, Polestar, Lynk & Co, hingga Smart. Selain itu, ada juga Zeekr, Galaxy, Radar, Proton, dan Belgee dalam portofolionya.
BYD sedikit berbeda karena memilih strategi lebih ramping. Mereka hanya membawahi BYD itu sendiri, Denza, YangWang, dan Fang Cheng Bao. Meski jumlahnya sedikit, kiprah BYD di pasar kendaraan listrik membuatnya jadi salah satu pionir dunia.
Selain empat besar, ada juga konglomerat lain seperti SAIC dengan merek MG, LDV, Maxus, Roewe, hingga IM. Lalu JAC dengan JAC, Nord, Maextro, dan Evo. BAIC juga tak mau kalah dengan brand Arcfox, Foton, Tiger, hingga Stelato.
Dongfeng juga tercatat cukup kuat di industri ini dengan merek Voyah, Nammi, MHero, Venucia, dan Lingxi. Semua diarahkan untuk menyasar pasar domestik yang sangat beragam. Dukungan pemerintah menjadi salah satu kunci eksistensi mereka.
Di luar konglomerat besar, China juga melahirkan banyak startup otomotif baru. Nama-nama seperti Nio, Li Auto, Xpeng, Leapmotor, Neta, Xiaomi, hingga Aiways menjadi penantang serius. Mereka mengandalkan inovasi teknologi untuk bersaing dengan pemain mapan.
Pasar premium juga semakin ramai dengan hadirnya brand baru yang membidik konsumen kelas atas. Hongqi, YangWang, Denza, Zeekr, hingga Stelato menjadi pilihan bagi konsumen berorientasi status. Sementara itu, merek lama yang fokus pada harga murah semakin terpinggirkan.
Namun, tidak semua merek ini akan bertahan lama. Sejarah industri otomotif global menunjukkan bahwa banyak brand akhirnya menghilang atau dilebur. Hal serupa sangat mungkin terjadi di pasar China yang super kompetitif.
