Mobil Made in Indonesia Bakal Masuk Pasar Meksiko

Ekspor mobil Toyota
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yunisa Herawati

Karawang, VIVA-  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa keberhasilan ekspor ke-3 juta unit kendaraan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjadi bukti kekuatan industri otomotif nasional sekaligus momentum bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor ke tingkat global.

Ekspor Perdana hingga Ratusan Juta, Produk Camilan UMKM Difabel Ini Siap Banjiri Pasar Brunei Darussalam

Pemerintah, kata Airlangga, tengah menyiapkan langkah strategis agar Indonesia dapat bergabung dalam CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership) blok perdagangan besar yang meliputi 11 negara, termasuk Jepang, Kanada, Australia, dan Meksiko.

“Dengan aksesi Indonesia ke CPTPP, kita membuka peluang ekspor kendaraan ke pasar baru, terutama Meksiko yang selama ini masih menerapkan kuota perdagangan. Kami berharap ekspor kendaraan buatan Indonesia, termasuk Toyota, bisa meningkat dalam dua tahun ke depan,” ujar Airlangga  di Karawang, Jawa Barat, Kamis 9 Oktober 2025.

Dari Kijang ke Hybrid: Perjalanan Panjang Toyota Indonesia Menembus 3 Juta Unit Ekspor

Airlangga menilai, kolaborasi antara pemerintah dan industri otomotif menjadi kunci dalam memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global.

Menurutnya, sejak ekspor pertama ke Brunei Darussalam pada 1987, Toyota telah berhasil mengirimkan kendaraan ke lebih dari 100 negara. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tak lagi hanya menjadi pasar otomotif, tetapi juga basis produksi kendaraan dunia.

Pasar Mobil Listrik Indonesia Menggeliat: Aletra Optimistis Tancap Gas di Indonesia

“Toyota adalah contoh nyata keberhasilan industri manufaktur Indonesia. Mereka tidak hanya menjual di dalam negeri, tapi membawa nama Indonesia ke panggung global,” ujarnya.

Selain memperluas pasar, Airlangga juga menyoroti besarnya kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian nasional. Saat ini, terdapat 540 pemasok tier 2 dan 240 pemasok tier 1 yang terlibat dalam rantai pasok Toyota, menyerap sekitar 360 ribu tenaga kerja. Total kontribusi pajak dari ekosistem industri ini mencapai Rp23 triliun per tahun.

Airlangga menambahkan, stabilitas ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang menjaga kepercayaan investor. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bertahan di atas 5 persen, inflasi terkendali di kisaran 2,5 persen, dan defisit anggaran di bawah 3 persen.

"Kondisi ini memberikan keyakinan bagi industri untuk menanamkan investasi jangka panjang, termasuk Toyota yang berkomitmen terus memperkuat produksinya hingga 50 tahun ke depan,” kata Airlangga.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung pengembangan teknologi kendaraan cerdas dan ramah lingkungan, seiring dengan tren global menuju elektrifikasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya