Biaya Servis Dianggap Mahal, Nissan: Masalah Komunikasi

Bengkel servis Nissan.
Sumber :
  • Dok: Nissan

VIVA – Salah satu citra yang melekat pada produk mobil Nissan di masyarakat Indonesia, adalah biaya servis yang mahal. Tidak jarang, pemilik memilih untuk melakukan servis tidak di bengkel resmi, setelah masa garansi habis.

Terpopuler: Isi Garasi Dharma Pongrekun, Nissan Dicaplok Honda

Vice President Sales and DND PT Nissan Motor Indonesia, Alan Caugant mengaku, perusahaannya pernah melakukan riset terkait biaya servis kendaraan.

“Biaya itu adalah gabungan dari harga suku cadang dan jasa. Hasilnya, tidak berbeda dari kompetitor,” ujarnya di Pekanbaru, Riau, Rabu 6 Maret 2019.

Terpopuler: PPN 12 Persen Bikin Harga Mobil Naik, Ribuan Staf Nissan Pensiun Dini

Soal stigma yang ada, Alan mengaku, hal itu diakibatkan kurangnya komunikasi antara bengkel dengan konsumen. Ia mengatakan, hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi mereka.

“Contoh, saat servis, mekanik mengatakan ada komponen lain yang perlu diganti. Jika hal itu tidak diinformasikan ke konsumen, maka saat menerima tagihan, konsumen akan kaget. Ini yang perlu diperbaiki,” tuturnya.

Ribuan Staf Nissan Ambil Pensiun Dini, Ada Apa?

Selain itu, NMI juga memiliki produk suku cadang yang ditawarkan dengan harga lebih terjangkau. Nissan menamakannya second line parts, yakni suku cadang yang dibuat dengan kualitas di bawah asli. Hal ini banyak dilakukan oleh produsen suku cadang. (kwo)

Konsumen beli mobil pakai uang koin

Terpopuler: Konsumen Bikin Heran Sales Mobil Medan, Penyelamat Merek Nissan

Berita tentang konsumen bikin heran sales mobil Medan dan penyelamat merek Nissan, banyak dibaca hingga jadi terpopuler di VIVA Otomotif.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024