Virus Corona Bikin Penjualan Motor Roda Tiga Buatan Lokal Goyah

VIVA – Jenis sepeda motor yang ada di pasar otomotif nasional saat ini sangat beragam, termsuk yang memakai roda tiga. Motor tersebut, biasa dipakai untuk berdagang, maupun kebutuhan lainnya, semisal bak sampah, alat angkut, sampai alat penyemprot disinfektan.

Perusahaan yang memproduksi dan menawarkan motor roda tiga untuk usaha, antara lain HTM (Hakim Tetap Maju) dan APPKTM (Asia Putra Perkasa Kingtown Tian Ma). Motor tersebut diproduksi secara lokal di pabriknya yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Marketing Director HPM dan APPKTM Indonesia, Hengky Lesmana mengatakan, produk motor roda tiga kini dipasarkan di berbagai wilayah Indonesia melalui outlet resmi, maupun diler rekanan.

"Kami ada di 55 kota yang diler kami sendiri, semua itu 3S (sales, service, and sparepart). Selain itu, kami punya rekan diler, baik yang ada di kabupaten, kota, sampai kecamatan," ujarnya saat diskusi virtual bersama forum wartawan otomotif.

Baca juga: Dampak COVID-19, DFSK Lakukan Efisiensi Bisnis di Indonesia

Terkait penjualan, Hengky mengatakan, HPM & APPKTM pun turut merasakan dampak pandemi COVID-19 seperti perusahaan otomotif lainnya. Meski demikian, dampaknya baru mulai terasa pada Mei 2020, sementara untuk Januari sampai April masih seperti sebelumnya.

"Penjualan kami rata-rata per bulan 500 sampai 600 unit untuk cabang kami. Di bulan Mei kemarin, turun sampai 75 persen, karena ada libur lebaran dan ada PSBB di semua daerah. Juni ini (terliat) mulai naik lagi," paparnya.

Diketahui, saat ini HPM & APPKTM menawarkan beberapa tipe motor roda tiga, yakni HTM Gajah 150 RD 1.5M Rp27,7 juta; HTM Gajah 150 DP 1.8M Rp29,7 juta; HTM Gajah 200 DP 1.8M Rp31,5 juta; HTM Gajah 200 DP 2.0M Rp32,25 juta. Harga jual ini berlaku untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Saking tidak mau berpisah dari ayahnya, Azka Corbuzier ternyata pernah nekat sengaja terpapar COVID-19. Ia mencari tahu perihal virus yang menyebabkan pandemi itu.

VIVA.co.id

16 Januari 2025