Mobil Sudah Biasa, Pengusaha Pentol dan Gorengan Ini Beli Truk Pakai Uang Koin

Palangkaraya, VIVA – Diler TMS Isuzu Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengalami kejadian unik ketika seorang konsumen datang untuk membeli satu unit truk secara tunai menggunakan uang koin.

Konsumen bernama Isah membawa beberapa karung dan galon berisi koin hasil tabungannya selama lima tahun dari usaha makanan yang ia jalankan.

"Rencana ingin membuat usaha kami menjadi lebih besar dan naik kelas. Selama lima tahun kemarin kami usaha pentol dan goreng-gorengan, setelah uang ini terkumpul, niat kami sudah mantap untuk membeli truk Isuzu," ujarnya, dikutip VIVA dari keterangan resmi Isuzu Indonesia, Jumat 7 Februari 2025.

Pembelian ini menarik perhatian banyak pihak, mengingat tidak lazimnya transaksi dalam jumlah besar menggunakan uang koin. Isah mengaku memilih Isuzu ELF NMR karena kualitas dan pelayanan yang dianggapnya baik.

"Kami pilih Isuzu karena dari segi pelayanannya, terus juga kekuatan mobilnya, dan di sini kreditnya enak. Kami Alhamdulillah bisa beli tunai," tuturnya.

Kepala Cabang TMS Isuzu Palangkaraya, Ariful Askar, mengungkapkan bahwa momen ini menjadi pengalaman pertama bagi diler mereka. Seluruh karyawan dikerahkan untuk menghitung uang koin tersebut, yang memakan waktu hingga dua hari satu malam.

"Kami menyambut Isah dengan penuh sukacita dan berusaha memberikan pelayanan terbaik. Total uang yang diserahkan mencapai Rp150 juta sebagai uang muka pembelian truk," kata Ariful.

Sementara itu, Division Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Rian Erlangga, menyampaikan apresiasinya terhadap kepercayaan konsumen terhadap produk Isuzu.

"Kepercayaan yang diberikan oleh konsumen tentu menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menghadirkan produk dan layanan terbaik. Kami berterima kasih kepada Isah serta seluruh pelanggan Isuzu di Indonesia," jelasnya.

Aptrindo Keluhkan Proses Uji KIR Truk yang Dinilai Tak Praktis

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) kembali mengkritisi kebijakan uji KIR yang dinilai belum berpihak pada kondisi riil mobilitas kendaraan angkutan barang.

VIVA.co.id

23 Mei 2025