Insentif Mobil Hybrid Berpeluang Diperbesar, Pemerintah Buka Pintu Diskusi

VIVA Otomotif: Logo hybrid
Sumber :
  • Netcarshow

Osaka, VIVA – Pemerintah Indonesia membuka kemungkinan relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan hybrid. Hal ini menjadi salah satu aspirasi yang disampaikan Toyota Motor Corporation dalam pertemuan di Osaka, Jepang.

Terpopuler: Suzuki Fronx Disukai Perempuan, Mobil Hybrid Solusi Realistis

Beberapa model hybrid seperti Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross telah mencapai TKDN di atas 40 persen. Meski demikian, Toyota mengusulkan agar ada fleksibilitas untuk mempercepat adopsi teknologi elektrifikasi.

“Kami akan pelajari permintaan tersebut, karena prinsipnya kita ingin membangun industri otomotif nasional yang kuat namun juga kompetitif secara global,” kata Menperin Agus Gumiwang, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Minggu 13 Juli 2025.

Terpopuler: Mobil Hybrid di Bawah Rp300 Juta, Suspensi Pintar BYD

Menurut Menperin, pemerintah tidak menutup pintu untuk diskusi lebih lanjut secara selektif. Regulasi TKDN yang fleksibel dinilai dapat mendorong investasi lebih besar di sektor mobil elektrifikasi. Pemerintah ingin agar transisi menuju kendaraan ramah lingkungan berlangsung mulus.

“Pemerintah terbuka untuk mendiskusikan relaksasi TKDN secara selektif dengan tetap menjaga arah kebijakan industrialisasi dalam negeri,” ujarnya. Kolaborasi erat antara regulator dan industri disebut menjadi faktor penting.

Deretan Mobil Hybrid Termurah di GIIAS 2025, Mulai Rp270 Jutaan

Selain membahas elektrifikasi, Menperin juga meminta seluruh prinsipal—termasuk Toyota, Suzuki, dan Daihatsu—untuk menahan diri dari menaikkan harga. Pemerintah ingin memastikan stabilitas pasar tetap terjaga.

“Saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia,” tuturnya. Hal ini juga bertujuan menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian global.

Industri kendaraan roda empat nasional saat ini memiliki 32 pabrikan dengan investasi sebesar Rp143,91 triliun. Kapasitas produksi nasional mencapai 2,35 juta unit per tahun.

Menperin menyatakan bahwa keberlanjutan industri harus tetap menjadi prioritas, seiring dengan perubahan tren teknologi. “Kami ingin industri otomotif kita tidak hanya bertahan, tapi juga menjadi pemimpin regional,” ungkapnya.

Mobil hybrid Toyota di GIIAS 2025

Pembiayaan Mobil Hybrid Naik, Simak Promo Kreditnya di GIIAS 2025

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia tumbuh 5,6% pada Maret 2025 menjadi Rp17 triliun.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025