Alasan Mercy Belum Bawa Mesin Sprinter V6 ke Indonesia

Modifikasi Mercedes-Benz Sprinter.
Sumber :
  • Yasin Fadilah/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz ikut meramaikan segmen pasar kendaraan niaga dengan menghadirkan Sprinter. Mobil ini dianggap memiliki utilitas yang bisa digunakan dalam berbagai bidang seperti travel, city tour dan juga kendaraan bandara.

Banjir Tiba-tiba Datang, Ini yang Perlu Dilakukan Agar Mobil Tetap Aman

Dengan mengusung mesin berkapasitas 2.200 cc, Sprinter menawarkan tenaga optimal serta torsi yang berlimpah di kelasnya, yakni 330 Newton meter.

Namun, meski sudah dipasarkan di Indonesia, mesin tersebut masih mengusung bahan bakar Euro3 yang tentunya berbeda dengan negara asalnya. Di mana, mesin V6 dengan bahan bakar yang lebih tinggi juga ikut mewarnai mobil bongsor itu. Lantas, kenapa tidak dibawa ke Indonesia?

Walau Murah, Ini Risiko Beli Mobil Bekas Kena Banjir

Managing Director Commercial Vehicle Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Ralf Kraemer mengungkapkan alasan hanya membawa satu mesin Sprinter ke Indonesia. "Hal itu, karena adanya perbedaan standar emisi di dunia, sehingga menjadikan kami tidak membawa semua varian ke sini. Sejauh ini, kita mulai dengan Sprinter 2.0 L karena cukup bertenaga," kata Ralf di Nusa Dua, Bali.

Kendati demikian, Ralf mengatakan tidak menutup kemungkinan varian lain yang saat ini sudah beredar di pasaran Eropa itu akan dibawa ke Indonesia. "Iya, kita juga tidak menutup kemungkinan apabila costumer menginginkan Sprinter dengan mesin yang lain. Kami juga mendengarkan, apabila keinginan mereka maka akan dipasarkan di Indonesia," ujarnya.

DFSK Donasikan 3 Unit Transmisi CVT untuk Anak Sekolah

Sementara itu, Deputy Director Sales Operation Bus and Vans Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Adri Budiman mengatakan, alasan belum dibawanya mesin diesel V6, karena hingga saat ini bahan bakar di Indonesia khususnya diesel belum mampu untuk mengimbangi kebutuhan teknologi mesin diesel modern.

"Kalau di Jerman sendiri kan sudah Euro5, bahkan mau menjadi Euro6, sedangkan di Indonesia masih Euro3. Jadinya, belum bisa kita masukkan ke Indonesia," ujar Adri. (asp)

Ilustrasi mesin mobil

Jangan Tunggu Rusak! Ini Ciri-ciri Mesin Mobil Butuh Perawatan Segera

Kenali tanda-tanda mesin mobil butuh perawatan sebelum rusak! Suara kasar, asap knalpot, hingga check engine menyala bisa jadi alarm penting.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2025