Ma'ruf Amin: Wajar Buya Syafii Sangat Marah Soal Doa Neno Warisman

Neno Warisman
Sumber :
  • Instagram/@akhi_alvien

VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memaklumi reaksi keras yang diutarakan Syafii Maarif menanggapi doa dari Neno Warisman dalam acara Munajat 212.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Ia memandang, ungkapan tersebut bentuk kegereman pria yang akrab disapa Buya Syafii itu lantaran agama terlalu jauh dikaitkan dalam kontestasi politik.

"Tentu (wajar) Buya Syafii sangat marah gitu. Sangat marah mungkin dia itu," ucap Ma'ruf di Karawang, Jawa Barat, Sabtu malam 2 Maret 2019.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Ma'ruf mengingatkan, doa yang diucapkan Neno tidak tepat jika mengibaratkan pertarungan calon presiden sama dengan Perang Badar. Sebelumnya Ma'ruf juga menyinggung posisi Neno yang merupakan Wakil Ketua Tim Sukses pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Doa (Neno) memang tidak tepat. Doa Perang Badar itu diucapkan pada saat kita mau pilpres. Jadi menyamakan pilpres dengan Perang Badar, tidak tepat," ujar Ma'ruf.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Sebelumnya Buya Syafii, yang juga mantan Ketua PP Muhammadiyah, bereaksi keras atas doa yang diutarakan Neno di atas panggung acara Munajat 212.

Neno dikatakan Syafii sudah bertindak sadis dan biadab karena membelah dua kelompok dalam doanya karena menyeret agama terlalu jauh dalam politik. 

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini pun menyebut, meskipun mengenakan jilbab, bukan berarti seseorang itu paham agama. Salah satunya adalah sosok Neno Warisman.

"Itu puisi biadab. Biadab itu bahasa Persia ‘bi’ itu tidak, ‘dab’ itu tata krama, sopan santun. Ini dia (Neno Warisman) membawa Tuhan dalam pemilu, itu kan biadab," ujar Buya Syafii di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat, 1 Maret 2019.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024