Euforia Pilpres Bisa Untungkan Caleg Petahana

Petugas memasang spanduk Pemilu 2019 di komplek kantor kelurahan Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

VIVA – Ada masalah besar bagi para caleg saat menghadapi Pemilu Legislatif 2019 dibandingkan Pileg 2014. Sebab para caleg harus berupaya memperkenalkan diri di tengah euforia Pemilu Presiden (Pilpres), yang akan digelar serentak dengan Pileg pada 17 April 2019.

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

Demikian ungkap pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya. Dia menilai para caleg memikul beban lebih besar di Pemilu 2019.

“Bagaimana mereka bisa menangkan diri sebagai caleg. Partai bisa selamat kalau calon kerja ekstra, bagaimana cara caleg untuk mengalahkan euforia pilpres, membuat pemilih mengenal dirinya," kata Yunarto dalam diskusi di Jalan Wijaya Jakarta, Minggu 24 Februari 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Ia menambahkan dalam kondisi ini, maka yang akan diuntungkan caleg petahana, yang telah memiliki banyak modal. Sebab selama lima tahun mereka memiliki modal besar untuk para konstituen.

"Selain itu, tingkat pengenalan mereka lebih tinggi dengan banyaknya jumlah partai dan caleg. Incumbent diuntungkan," kata Yunarto.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Bagi dia, ada kecenderungan Pilpres dianggap sebagai pemilu mayor. Karena itu, ketika pemilih ditanya soal Pileg, ternyata caleg dipilih karena alasan pribadi calegnya, disusul karena alasan capres yang dipilih, dan baru karena alasan partai.

"Brand partai bukan sekunder, tapi tersier. Partai-partai menengah di luar PDIP dan Gerindra yang tak ingin hilang suara harus ajak calon yang punya suara kuat di daerahnya," kata Yunarto. (ren)

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024