Nongkrong di Kafe, Tren atau Eksistensi

Ilustrasi nongkrong di kafe/kedai kopi.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

Tapi sekarang, lanjutnya, orang tidak lapar bahkan tidak haus, nongkrong di kafe atau restoran. Dan hal ini, dilakukan untuk menikmati sesuatu.

MUI Minta Pemerintah Tolak Kontingen Senam Artistik Israel Bertanding di Jakarta

"Fenomena ini awalnya ditularkan oleh eksekutif muda dengan konsep awal happy hour," ujar dia.

Namun, konsep ini akhirnya mengerucut, nongkrong di kafe banyak dilakukan oleh anak muda kalangan menengah ke atas karena ditopang ekonomi orangtua.

TERPOPULER: Chef Devina Raih Penghargaan, King Aloy Marah Sekeluarga Masuk Islam

"Jika diamati, mereka nongkrong tidak mengeluarkan banyak uang, paling hanya Rp30-50 ribu. Tapi yang dicari sebenarnya adalah bisa duduk di kafe, pakai laptop, kumpul-kumpul," Sigit melanjutkan.

Dari momen kumpul-kumpul itu, ada aktivitas yang diabadikan dan bisa difoto. Saat mereka jadi bagian momen itu, sekaligus untuk menunjukkan eksistensi di kalangan teman-teman.

Penyesalan Emil Audero Gagal Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia

Karena hal itu, nongkrong dan berbincang bersama teman-teman sudah menjadi kebutuhan. Selain nongkrong dan saling berbagi cerita, tentunya ada momen di mana berfoto bersama menjadi keharusan, kemudian foto tersebut diunggah ke media sosial, bukan hanya sebagai kenang-kenangan, tapi juga sebagai alat menunjukkan eksistensi dan mencari pujian.

"Ini biasanya dilakukan, agar mendapatkan pujian dan sekaligus untuk menunjukkan pada teman sebaya agar terlihat beda," kata dia.

Pop Art Cafe Bintaro

Tren

Tak sekadar berkumpul dan foto-foto. Biasanya, tempat nongkrong yang dipilih adalah tempat yang menarik dan punya desain unik.

Pemilik kafe Whats Up BSD, Erdianto Wahyu Setiawan pun mengatakan, tren tempat nongkrong yang dipilih anak muda saat ini tak sekadar nyaman. Tapi, juga punya konsep yang instagramable.

"Harus ada sentuhan dekorasi yang menjadi daya tarik dalam kafe tersebut, misalnya di Whats Up BSD ini kami membawa konsep monocrom dan art sehingga ada spot berfoto yang dapat di-update di Instagram," kata Erdi.

Selain itu, tempat nongkrong asyik yang terpenting selain lokasi yang strategis, juga menu yang ditawarkan menarik. Bukan hanya dari rasa, tapi juga penampilan hingga nama menu itu harus mengundang rasa penasaran konsumen untuk mencobanya.

"Salah satunya misalnya, air mata mantan di restoran kami," terang Erdi.

Itu adalah menu minuman yang terdapat butiran biji cabai di dalamnya. Lalu, harga yang terjangkau sehingga baik anak sekolah, mahasiswa, hingga pekerja dapat mencicipi makanan dan menghabiskan waktu di sini, dengan hiburan berupa live music, dan pastinya dilengkapi fasilitas wifi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya