Gempa Pukul Pariwisata Lombok

Wisatawan asing ramai-ramai tinggalkan Lombok pasca gempa bumi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Seorang warga Jakarta, Faisal Aziz (43), terpaksa membatalkan rencana liburannya ke Gili Trawangan bersama ketiga temannya setelah mendengar berita gempa Lombok. Pria yang berprofesi IT ini membatalkan penerbangannya yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Seokarno Hatta ke Bandara Internasional Lombok pada Senin pukul 05.00. 

Bebaskan Destinasi Wisata Lombok dari Kepungan Sampah

"Semalam kami mendengar kabar tentang gempa di Lombok, kami menjadi khawatir, akhirnya kami putuskan tidak jadi berangkat. Padahal sehari sebelumnya kami sudah mempersiapkan diri berangkat," katanya kepada VIVA di Jakarta, Senin 6 Agustus 2018. 

Faisal bersama ketiga temannya berencana berlibur ke Lombok selama empat hari tiga malam.  Mereka berencana berwisata ke salah satu destinasi populer Indonesia, Gili Trawangan dan Labuan Bajo.  

Pemerintah Cairkan Jaminan Hidup Korban Gempa NTB Rp89,36 Miliar

"Kami sudah berusaha menelepon tempat penginapan, rental kendaraan untuk menanyakan keadaan di sana, tapi mereka tidak bisa dihubungi. Pelabuhan Bangsal juga ditutup karena dipakai untuk evakuasi," ujarnya.  

Wisatawan asing ramai-ramai tinggalkan Lombok pascagempa bumi.

Pariwisata Bintan Anjlok 90 Persen Akibat Pandemi COVID-19

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengungkapkan jumlah wisatawan ke Lombok diperkirakan akan menurun drastis usai gempa Lombok. Sekitar 100 ribu wisatawan mancanegara diyakini akan membatalkan kunjungannya ke Indonesia. 

"Dampak bencana gempa Lombok terhadap pariwisata belum dapat diprediksi. Namun, kalau dari pengalaman bencana erupsi Gunung Agung tahun lalu, dampaknya sekitar satu juta wisman yang membatalkan kunjungan ke Indonesia, maka dampak bencana gempa Lombok ini diperkirakan 100 ribu wisman yang akan membatalkan kunjungan ke Indonesia," katanya.

Arief menjelaskan, perbandingan jumlah wisman di Bali dan Lombok adalah lima banding satu. Dan, durasi bencana Bali dan Lombok sekitar dua dibanding satu. 

"Jadi dampak bencana gempa Lombok sekitar 1/10 atau 10 persen dari dampak bencana erupsi Gunung Agung Bali, yang jumlahnya satu juta orang atau sekitar 100 ribu orang," ujar Arief.
  
Belajar dari bencana Gunung Agung, pihaknya telah melakukan antisipasi dan strategi untuk memulihkan pariwisata Lombok usai gempa. Kemenpar telah menurunkan tim manajemen krisis kepariwisataan. Sasarannya memantau 3A yakni akses, amenitas, dan atraksi, yang terkait langsung dengan wisatawan nusantara, dan mancanegara di Lombok dan Bali.

"Yang terpenting, bagaimana kita memberikan pelayanan terkait dengan bencana tersebut. Ada tiga hal yang harus dilakukan," kata Arief. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya