Jaga Kedaulatan Udara dengan Jet Tempur Rusia
Kamis, 24 September 2015 - 07:45 WIB
Sumber :
- REUTERS/Pascal Rossignol
VIVA.co.id- Indonesia berencana kembali membeli satu skuadron jet tempur Sukhoi Su-35 untuk menggantikan pesawat tempur buatan Amerika F-5/F-Tiger. Kepastian itu disampaikan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, usai melakukan inspeksi senjata militer secara mendadak di Mako Yonif 201/JY Jakarta pada awal bulan ini.Â
Baca Juga :
Ryamizard: Saya Dipanggil Bapak Presiden
"Kami sepakat membeli satu skuadron pesawat SU-35 dari Rusia untuk menggantikan jet tempur F-5 Tiger," ujar Ryamizard.Â
Rencana pembelian Sukhoi SU-35, Ryamizard menjelaskan, juga sudah diberi lampu hijau oleh Presiden Joko Widodo. Dia menyebut pada akhir bulan September, rencananya Kemhan akan bertemu dengan perwakilan dari Rusia untuk membicarakan pembelian salah satu alat utama sistem persenjataan itu.Â
Skuadron jet tempur Sukhoi ini akan memperkuat 16 jet tempur Sukhoi lainnya yakni SU 27 SKM dan SU 30 MK2 yang telah bermarkas di Makassar. Mereka dinamakan Sukadron Udara Tempur 11.Â
Dikutip dari laman Russia Beyond the Headlines, Ryamizard menjelaskan, alasan Indonesia membeli pesawat karena pilot TNI Angkatan Udara sudah terbiasa mengoperasikan jet tempur buatan Negeri Beruang Merah itu.Â
Terkait dengan pembelian, jet tempur Sukhoi akan dibeli dalam beberapa tahap menyesuaikan kapasitas keuangan negara. Diprediksi total harga pembelian pesawat jet tempur itu memakan biaya hingga Rp35 triliun.
Ryamizard pun menepis anggapan rencana pembelian terganggu karena situasi ekonomi global saat ini.Â
"Sudah ada pagunya, tinggal dilaksanakan saja, kalau rencana sudah oke. Kalau resapan berjalan semua pasti ekonomi akan berjalan dengan bagus. Hampir ekonomi semua negara baik Rusia, Tiongkok dan Malaysia babak belur ya, jadi jangan terlalu menyalahkan pemerintah," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di era kepemimpinan mantan Presiden Megawati itu.Â
Saat itu dia juga membantah dengan membeli alutsista dari Rusia, berarti Indonesia berpihak kepada mereka. Ryamizard menegaskan, Indonesia menjalin kerja sama dengan negara mana pun. Bahkan, selain dari Rusia, Kemhan turut membeli alutsista dari Tiongkok dan Amerika Serikat.Â
"Kita juga beli Boeing, helikopter, pesawat angkut berat dan Hercules. Jadi balance. Dengan Amerika kita kawan, begitu pula dengan Rusia dan Tiongkok. Kita negara yang tidak membentuk blok, sehingga semua dianggap kawan dan tidak ada musuh," kata Ryamizard.Â
Halaman Selanjutnya