Bom Mengusik Tahun Baru

Polisi memeriksa ledakan di Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Aksi Penusukan di London, 1 Tewas dan 5 Terluka
Target teror

Jokowi Serukan Kekuatan Islam Perangi Terorisme
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar), Komisaris Besar Polisi Sulistyo Pudjo Hartono, mengatakan semua sampel barang bukti sudah dikirim untuk diteliti di Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Polri di Jakarta. Hasil penelitian dan dugaan motif serta pelaku diumumkan segera kepada publik.

Paus Frasiskus Tak Setuju Kekerasan Disamakan dengan Islam
Markas Besar Polri menolak menjelaskan barang bukti yang diperiksa itu, begitu juga dugaan sementara motif maupun tersangka pelaku.

“Pastinya (sampel barang bukti) langsung diteliti (di Laboratorium Forensik). Hasilnya seperti apa saya tidak tahu,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri, Komisaris Besar Polisi Suharsono, dihubungi VIVA.co.id pada Jumat, 1 Januari 2016.

Polisi juga sudah memeriksa 16 orang sebagai saksi. Tetapi belum dijelaskan keterangan apa saja yang didapat dari para terperiksa. Polisi tak ingin tergesa-gesa menuduh kelompok atau pihak tertentu yang bertanggung jawab karena hal itu berhubungan dengan konsekuensi hukum.

Dugaan bahwa bom itu menargetkan pejabat penyelengara negara, yakni Ridwan Kamil, ditepis Kepala Polda Jabar, Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto. Dia beralasan, lokasi ledakan berada di seberang rumah dinas Wali Kota, bukan di dalam atau halaman dalam bangunan pemerintah itu.

“Kalau (teror bom itu) untuk menyerang pejabat, masih jauh, sangat meragukan. Mungkin urusan pribadi, dendam, atau lain-lain,” kata Moechgiyarto dalam perbincangan dengan tvOne pada Jumat petang.

Dia tak menolak dugaan teror itu menargetkan awak media, yakni para jurnalis tvOne, yang memang sedang bertugas meliput perayaan tahun baru di sana. “Kemungkinan-kemungkinan bisa saja.” Tetapi dia menekankan bahwa polisi tak bekerja berdasarkan dugaan-dugaan, melainkan harus diserta bukti karena semua harus dapat dibuktikan secara hukum. “Tidak bisa kita ungkap kalau pelaku tidak kita tangkap dulu,” katanya.

Moechgiyarto hanya meyakini bahwa bom itu memang ditujukan untuk melukai. Indikatornya adalah benda atau material bom yang, di antaranya, paku, baut, kaleng logam, lilitan kabel, dan baterai, dan lain-lain.

Asumsi lain adalah bom itu ditempatkan di dekat tangki bahan bakar mobil operasional tvOne. Ditambah temuan tutup tangki bahan bakar itu terlepas dan jatuh.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya