Motor Baru Gempur Pasar Indonesia

Yamaha Aerox 125 LC
Sumber :

Pasar 250cc diakuinya bukanlah target bidikan pasar yang siap direngkuh dari Apache terbaru. "Yang akan terganggu pasar 150cc. Masyarakat komuter kan banyak memilih kelas itu. Nah, untuk yang ingin performa lebih bisa pilih ini. Bisa diajak touring, dan kencang di jalanan," kata Rizal.

Ingin Beli Motor Matik Baru? Ini Daftar Lengkap Harganya

Selanjutnya>>> Lima merek motor terpopuler di Indonesia...



Lima merek motor terpopuler di Indonesia

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) baru-baru ini merilis daftar merek paling populer di Indonesia. Kelima merek itu diketahui merupakan bagian dari asosiasi tersebut.

Menurut AISI, merek paling populer sepanjang 2015 masih dipegang Honda. Setidaknya, pabrikan berlogo "sayap mengepak" itu berhasil menjual produk-produknya sebanyak 4.453.888 unit. Di posisi kedua, ditempati Yamaha dengan penjualan sebanyak 1.798.630 unit, lalu Kawasaki 115.008 unit, Suzuki 109.882 unit, dan TVS 2.747 unit.

Bicara 10 sepeda motor terlaris di Indonesia sepanjang 2015, Honda memberikan kontribusi paling banyak. Dari 10 motor terlaris, tujuh di antaranya merupakan sepeda motor buatan Honda. Sementara itu, tiga lainnya, datang dari rival abadinya, Yamaha.

Motor terlaris pertama datang dari Honda, melalui Beat eSP Sporty yang terjual sekira 1.596.302 unit. Di posisi kedua, ditempati Vario 125 eSP dengan torehan penjualan 634.722 unit.

Ini Jadinya Jika Mobil Balap Kawin dengan Motor Klasik

Ketiga, bertengger Yamaha Mio M3 dengan catatan penjualan 556.458 unit. Di posisi keempat dan kelima, masing-masing dicatat Vario 150 eSP dengan angka 487.975 unit, dan Beat eSP POP 373.918 unit.

Berikut rincian 10 motor terlaris yang diolah dari data AISI:

1. Beat eSP Sporty = 1.596.302 unit.
2. Vario 125 eSP = 634.722 unit.
3. Mio M3 125 CW = 556.458 unit.
4. Vario 150 eSP = 487.975 unit.
5. Beat eSP POP = 373.918 unit.
6. New Scoopy eSP = 282.328 unit.
7. New V-Ixion = 275.261 unit.
8. Vario CW FI = 225.216 unit.
9. All New Soul GT = 170.240 unit.
10. Supra X CW = 144.683 unit.

Populasi motor di Indonesia fantastis

Jumlah sepeda motor di Indonesia saat ini ternyata hampir menyentuh angka 100 juta unit. Terbilang fantastis bukan? Ya, dari sejumlah riset dan kompilasi data yang diolah, jumlah sepeda motor di Indonesia hingga akhir 2015, tercatat sekira 93,25 juta unit.

Berdasarkan data terbaru, Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat, ada 86,253 juta unit sepeda motor di seluruh Indonesia pada April 2014, naik 11 persen dari tahun sebelumnya 77,755 juta unit. Jika melihat trennya, tentu populasi sepeda motor kian bertambah banyak dari tahun ke tahun.

Mengacu data penjualan, karuan saja populasi sepeda motor kian banyak di Indonesia. Dalam setiap tahunnya, setidaknya terjual lebih dari 5 juta unit motor baru di Indonesia.

Data AISI menyebut, selama 2015, penjualan sepeda motor di Tanah Air menyentuh angka 6.480.155 unit. Angka sebesar itu saja disebutkan yang terendah sepanjang tiga tahun terakhir. Pada 2014, penjualan sepeda motor mencapai 7,9 juta unit, sedangkan di 2013 tercatat 7,7 juta unit.

Meski populasi sepeda motor di Indonesia sudah berjubel, Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala mengatakan jika penjualannya kini tengah lesu. Kondisi ini ternyata sudah berlangsung sejak 2015.

Pada 2016, kondisi demikian diprediksi masih terjadi. Kalaupun ada peningkatan penjualan, diprediksi hanya bertambah sekira lima persen. Angka nyata penjualan sepeda motor pada 2015 hingga penghujung tahun sebanyak 6,4 juta unit. Angka tersebut meleset dari target awal tahun 2015 yang mencapai 6,7 juta unit.

Kata dia, industri sepeda motor erat kaitannya dengan sektor riil. Dia berharap, tahun ini pemerintah dapat menjaga stabilitas ekonomi sehingga sektor rill dapat terjaga.

"Menghadapi 2016 tentu cukup menantang, strategi AISI adalah menggenjot penjualan di segmen first entry level," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Johannes Loman, wakil ketua I AISI. Menurutnya, asosiasi memproyeksi industri otomotif 2016 akan flat seperti tahun ini. Dilihat dari indikator ekonomi, ia belum melihat ada sesuatu perubahan yang signifikan.

Pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan, harga komoditas seperti karet, minyak sawit mentah, dan batu bara masih turun, serta kurs rupiah yang masih naik turun adalah penyebab industri otomotif kemungkinan tidak mengalami kenaikan pada 2016.

“Yang paling memengaruhi adalah harga komoditas karena komoditas yang menggerakkan ekonomi,” ujarnya.

Yamaha INDRA

Yamaha Siap Lahirkan Motor Murah Pengganti RX100

Yamaha telah mematenkan desain sepeda motor baru.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016