Trotoar Risma dan Dendam Kalijodo Ahok

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sumber :
  • PTRI New York

Risma menyarankan Ahok agar tak terus menerus menyerang Surabaya. Sebab, hal itu justru akan menimbulkan perpecahan di antara anak bangsa

Ditanya Soal Pasangan Pilkada DKI Jakarta, Ini Jawaban Risma

Risma juga langsung meluapkan amarahnya dengan menyindir Ahok sebagai seorang penakut, yang takut kalah populer jika tiba-tiba saja, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mengusung Risma menjadi calon Gubernur DKI.

 "Pak Ahok itu incumbent (petahana), jadi tidak perlu takut," kata Risma, Jumat 12 Agustus 2016.

Ahok Enggan Meminta Maaf ke Warga Surabaya

Karena sudah terlanjur kesal, pernyataan-pernyataan Risma pun merembet hingga ke masalah yang tak sesuai dengan apa yang dilontarkan Ahok tentang pembangunan trotoar di Surabaya.

Risma mengomentari sikap Ahok yang mengajukan uji materi Undang-undang tentang Pemilihan Kepala Daerah  yang mewajibkan seorang kepala daerah untuk cuti saat maju dalam pilkada.

Ahok 'Bujuk' Mega

Risma mengaku akan lebih memilih cuti kalau dalam posisi seperti Ahok. "Kalau saya, misalnya aturannya disuruh cuti, ya, cuti," kata Risma.

Dia menilai apabila aturan itu tidak dilaksanakan akan menimbulkan pandangan negatif pada masyarakat. Sebab, siapa pun tidak bisa menghindari pandangan negatif masyarakat.

Risma kemudian mencontohkan saat maju dalam Pilkada Surabaya pada tahun 2015, yang harus pensiun sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Hal itu untuk menghindari penyalahgunaan fasilitas negara. “Itu bedanya tipis lho, menyalahgunakan fasilitas negara. Makanya, daripada orang pikiran macam-macam, akhirnya saya keluar," ujarnya.
 
Ahok Melunak

Dalam tensi tinggi perang urat syaraf, Ahok sedikit melunak. Dalam sebuah pernyataanya kepada media di Balai Kota Jakarta, Ahok menyatakan, apa yang pernah dikatakannya tentang Risma, Kota Surabaya dan Kota Jakarta Selatan, bukan bertujuan meremehkan peran Risma yang dinilai sejumlah kalangan, sukses menata ibukota Jawa Timur itu.

Ahok meluruskan pernyataannya dengan mengatakan, hal itu terlontar dengan maksud, Risma bisa memanfaatkan kesuksesanya menata Kota Surabaya untuk modal baginya berkampanye jika benar-benar ditunjuk PDI Perjuangan menjadi Cagub DKI.

"Bukan saya mau mengecilkan Ibu Risma, apalagi mau menyakiti orang Surabaya," ujar Ahok.

Menurut Ahok, apa yang dibaca publik adalah hasil dari framing (pembingkaian berita) yang dilakukan media.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya