Deretan Mobil Baru Penantang Merek Jepang
- Thenewswheel.com
Menariknya, mobil yang lahir dari rahim China itu akan dijual dengan banderol setara Low Cost and
Green Car (LCGC), yang kini dipasarkan dengan banderol Rp100-Rp150 jutaan. Sementara fitur-fitur
yang diusung Wuling, nampak melebihi apa yang tertanam pada kompetitor sekelas; seperti Avanza,
Xenia, Ertiga dan Mobilio.
Menurut Presiden Wuling Motors Xu Feiyun, peluncuran mobil tersebut baru akan dilakukan usai
pembangunan pabrik dan supplier part di Cikarang, Jawa Barat, rampung. Artinya, mobil ini akan
dibuat di Indonesia dengan investasi besar yang telah digelontorkan PT SAIC-GM.
"Rencananya kami akan meluncurkan mobil pertama dengan tipe MPV pada pertengahan tahun kedua 2017,"
kata Xu Feiyun kepada VIVA.co.id.
Wuling Hongguang. (Foto: CarnewsChina)
Produk yang akan dikeluarkan nanti sedianya akan menyasar segmen masyarakat berusia muda, termasuk
mereka yang telah berkeluarga yang menginginkan produk dengan harga terjangkau. "Kami belum bisa
memberikan banyak informasi, informasi akan kami berikan saat produk kami luncurkan," ungkap dia.
Pabrikan mobil asal Korea Selatan, Hyundai, juga tak mau larut dalam ingar bingar kemenangan mobil
Jepang di Indonesia. Hyundai di ajang GIIAS 2016 menghadirkan napas baru demi mengkatrol nama besar
mereka, yakni dengan meluncurkan mobil baru yang datang dari segmen hatchback, New i20.
Menurut Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno, New i20 sengaja
dihadirkan untuk menggedor pasar hatchback yang dirasa masih seksi penjualannya. New I20 sendiri
merupakan mobil yang statusnya diimpor dari India.
"Kami yakin pasar hatchback ini masih cukup bagus, melihat konsumen di Indonesia yang cukup beragam.
Kami harapkan, penjualan bulanannya bisa mencapai 50-70 unit," ujarnya di ICE, BSD, Tangerang
Selatan.
Hyundai i20. (Foto: VIVA.co.id/Herdi Muhardi)
Hyundai New i20 yang hadir dengan penjejalan mesin 1.400cc ini dijual dengan banderol Rp249 juta untuk tipe manual, dan Rp263 juta untuk versi matik berstatus on the road.
Meski dominasi mobil Jepang terus menggurita di Indonesia, namun Hyundai optimistis mampu
mengejar ketertinggalannya dengan mobil baru yang diluncurkan. Mukiat mengakui, dominasi mobil
Jepang memang sulit untuk mereka hadapi. Bahkan, kata Mukiat, Hyundai tahun ini telah mengeluarkan
anggaran iklan yang lebih besar, tapi tetap belum mampu mendongkrak penjualannya.