Teror Bom New York dan Sidang Akbar PBB
- Fox News.
Hingga saat ini, polisi belum menemukan tersangka aksi teror ini. Pelaku juga masih terus mengumpulkan informasi untuk menemukan pelakunya. Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan, sejauh ini warga kota New York tetap tenang dan tak terpancing provokasi. De Blasio juga mengaku belum bisa memberi penjelasan panjang soal bom tersebut.
"Apakah ada motif politik atau motif pribadi? Kita belum tahu dan sedang diselidiki. Kita tahu itu bom dan ini kejadian serius. Siapa pun mereka kita pasti menemukannya dan akan diadili," ujar Wali kota New York, Bill de Blasio.
Pihak berwenang di kota New York menyebut ledakan itu merupakan aksi yang disengaja. Sementara Gubernur Cuomo, saat konferensi pers, pada Minggu, 18 September 2016, menyebut insiden itu sebagai aksi terorisme. Namun ia menegaskan, tidak ada bukti bahwa itu adalah aksi terorisme internasional.
Sementara itu, serangan berbeda terjadi di Minnesota. Ketika New York diguncang bom, aksi penikaman terjadi di mal Saint Cloud, negara bagian Minnesota, pada Sabtu, 17 September 2016. Diberitakan VOA, 18 September 2016, sembilan orang terluka akibat serangan itu. Sebuah kantor berita yang dikelola ISIS mengatakan, serangan penikaman itu dilakukan oleh seorang "tentara ISIS."
Sidang Umum PBB
Aksi ledakan di New York dan penikaman di Minnesota terjadi menjelang Sidang Umum PBB yang akan diadakan di kota tersebut. Pekan ini, seluruh pemimpin dunia akan menghadiri Sidang Majelis Umum PBB.
Perang saudara di Suriah dan krisis pengungsi diperkirakan akan mendominasi pembicaraan dalam sidang tersebut. Belum ada pernyataan pejabat AS yang mengaitkan kedua aksi tersebut dengan penyelenggaraan Sidang Akbar tersebut.
Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, adalah orang yang paling sinis membicarakan imigran. Trump yang pernyataannya berulangkali memojokkan Islam dan imigran Timur Tengah pernah mengatakan, jika ia terpilih, maka ia akan menutup AS dari seluruh Muslim, termasuk imigran. Maka, serangkaian aksi teror yang terjadi sepanjang Sabtu hingga Senin bisa saja digunakan oleh pengusaha properti itu untuk menggaungkan kembali kebijakan anti-imigran yang kerap ia sampaikan.