Hilangnya Privasi, Email Yahoo pun Dimata-matai
- glassdoor.com
Tudingan terhadap Yahoo secara tidak langsung akan berimbas pada perusahaan lain yang serupa. Pasalnya, layanan email tidak hanya dikuasai oleh Yahoo. Bahkan para perusahaan teknologi di Amerika, dipertanyakan komitmennya untuk melindungi data-data pribadi penggunanya.
Praktik pemerintah Amerika sepertinya tidak asing lagi. Di 2013 lalu, mantan kontraktor lembaga mata-mata NSA telah membocorkan rahasia itu. Pemerintah dituding melakukan aksi mata-mata terhadap warganya lewat bantuan perusahaan teknologi. Sontak saja, para perusahaan teknologi itu membantahny. Mulai dari Apple sampai Twitter mengatakan jika mustahil bagi mereka untuk tidak melindungi data konsumennya.
“Kami tidak pernah mendapatkan permintaan semacam itu dari pemerintah. Jikapun ada, jawaban kami singkat, Tidak!” ujar juru bicara Google, Aaron Stein.
Hal yang sama juga dikatakan Microsot. Perusahaan pemilik layanan email Hotmail dan Outlook itu mengaku tidak pernah melakukan pelacakan secara rahasia terkait email pengguna.
“Kami tidak pernah mendapatkan permintaan seperti itu, seperti yang dilaporkan terjadi pada Yahoo,” ujar Kim Kurseman dari Microsoft.
Apple malah lebih ekstrim lagi. Dikatakannya, jika mendapatkan permintaan seperti itu dari pemerintah maka mereka lebih memilih ‘bertarung’ di pengadilan. Ini sama dengan yang pernah dilakukan Apple saat diminta membuka akses ke ponsel pelaku penembakan di San Bernardino. Dalam perseteruan dengan FBI di pengadilan, Apple berhasil menang dan tidak diharuskan membuka akses yang diminta.
“Facebook juga tidak pernah mendapatkan perintah seperti ini dari pemerintah manapun. Jika ada, kami akan perjuangkan untuk tidak memberikannya,” ujar juru bicara Facebook, seperti dikutip dari IB Times UK.
Pengamat yang juga CEO Open-Xchange, Rafael Laguna, mengatakan jika ini akan sangat mempengaruhi integritas Yahoo sebagai penyedia email. Meski Yahoo mengaku tidak bekerja sama dengan pemerintah namun lembaga macam NSA atau GCHQ memiliki kemampuan untuk bisa melakukannya. Sebelumnya juga pernah diberitakan jika Yahoo menkonfirmasi adanya aksi peretasan pada akhir 2014 yang melibatkan aktor intelektual pemerintah. Peretasan itu diklaim berhasil mengakses sekitar 500 juta pengguna Yahoo, termasuk nama pengguna dan password yang dimiliki.