Menilik Dana Kampanye Calon Pemimpin DKI
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Sandiaga Uno tercatat menyumbang sebagian besar dana kampanye bagi timnya. Calon wakil gubernur DKI Jakarta itu memberikan sekitar Rp34 miliar untuk kampanye pemenangannya bersama calon gubernur Anies Baswedan, di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Adapun dana kampanye secara keseluruhan pasangan calon bernomor urut tiga itu adalah Rp35,6 miliar. Angka tersebut terungkap setelah tim sukses Anies-Sandi menyerahkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta, Selasa, 20 Desember 2016.
Rinciannya, Partai Gerindra menyumbang Rp750 juta, PKS Rp350 juta. "Dari Mas Anies Rp400 juta dan dari Mas Sandi yang cukup besar, Rp34 miliar," kata Bendahara Umum Tim Sukses Anies-Sandi, Satrio Dimas Aditiyo, ketika ditemui di kantor KPU DKI, Salemba, Jakarta.
Dana senilai Rp35,6 miliar itu melejit dari angka yang dilaporkan sebelumnya tim tersebut ke KPU DKI. Mengutip data dari laman kpujakarta.go.id, saat penyerahan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) pada 27 Oktober 2016, tim Anies-Sandi melaporkan saldo kampanye yaitu Rp50 juta per tanggal 21 Oktober 2016. Kemudian meningkat menjadi sekitar Rp58,7 juta per tanggal 24 Oktober 2016.
Bukan hanya dana kampanye Anies-Sandi yang meningkat. Dana kampanye tim Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat juga melonjak tajam. Sebelumnya, pada awal laporan tercatat sekitar Rp208 juta. Kini, dana tersebut menjadi sekitar Rp48 miliar. “Dana Rp48 miliar terdiri dari Rp18,5 miliar (total) sumbangan perseorangan dan Rp4,75 miliar dari badan hukum,” ujar Staf Bendahara Tim Sukses Ahok-Djarot, Michael Sianipar.
Dana itu berasal dari sekitar 10 ribu individu dan 30 perusahaan. Mereka menyumbang melalui online yaitu web ahokdjarot.id dan langsung lewat bank.
Dana kampanye tim Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pun mengalami kenaikan. Awalnya dana kampanye Rp5 juta. Hingga 20 Desember 2016, dana kampanye tim bernomor urut satu itu Rp9,147 miliar. Itu berasal dari sumbangan perorangan, swasta, kelompok, dan partai pendukung.
Mereka yang akan menyumbang kampanye Agus-Sylvi mesti melapor dulu ke kantor tim pemenangan. “Karena kami juga memverifikasi dana ini, jangan-jangan sumbangannya jebakan,” ujar Liaison Officer Tim Sukses Agus-Sylvi, Anis Fauzan.