Wisata Tebing Jadi Tren 2017

Tebing Breksi, Yogyakarta.
Sumber :
  • http://zonalibur.com/

VIVA.co.id – Wisata tebing menjadi tempat travel populer di kalangan anak-anak muda, yang menginginkan tantangan dan uji nyali menapaki ketinggian. Tren wisata tebing sebetulnya, sudah populer sejak tahun lalu, dan semakin populer di kalangan para wisatawan domestik.

Jokowi Tambah Anggaran ‎4 Destinasi Super Prioritas Rp6,4 Triliun

Petualangan berjalan, atau sekadar duduk di atas tebing, memang menciptakan sensasi luar biasa hingga memicu detak jantung dan adrenalin. Sensasi dan tantangan ini pula, yang menjadi daya tarik utama wisata tebing.

Wisata tebing menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan di atas langit. Para wisatawan dapat melihat pemandangan eksotis gunung dan bukit asri dilingkupi awan-awan.

Jokowi: 6 Masalah Destinasi Wisata Prioritas Harus Selesai pada 2020

Berfoto di atas tebing dan menciptakan foto Instagrammable, yakni mengabadikan foto layak posting di media sosial Instragram, juga menjadi salah satu tujuan utama bagi wisatawan. Mengabadikan momen di atas tebing akan menjadi bukti keberanian Anda menaklukkan ketinggian.

Indonesia memiliki banyak tebing dan layak untuk menjadi tempat wisata. Sayangnya, wisata tebing di Indonesia masih tertinggal dan dibanding negara-negara lainnya.

Turis di 10 Destinasi Wisata Bakal Dipungut Uang Sampah

Semakin populernya wisata tebing di sejumlah daerah di Indonesia, turut menggairahkan industri pariwisata nasional. Berikut ini adalah lima wisata tebing, yang tengah menjadi tren di kalangan wisatawan di tahun ini.

1. Tebing Keraton, Bandung

Tebing Keraton

Tebing Keraton di Bandung, semakin populer beberapa tahun ini, sejak banyak foto-fotonya berseliweran di Instagram. Tebing Keraton menawarkan sensasi berbeda dalam menikmati panorama Kota Bandung, dari atas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Tebing Keraton berlokasi di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Di atas Tebing Keraton, wisatawan dapat menikmati pemandangan gedung-gedung Kota Bandung, dan hamparan lembah, yang dipenuhi dengan pepohonan hijau.

Akses menuju Tebing Keraton tidak sulit. Dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, pengunjung bisa menggunakan sepeda motor atau jalan kaki melalui kampung Ciharegem Puncak, desa Ciburial yang berjarak sekitar lima kilometer.

Tiket masuk tebing keraton bagi wisatawan lokal pun terbilang murah, yakni sekitar Rp11 ribu dan Rp76 ribu untuk wisatawan asing. Sedangkan untuk biaya parkir, cukup mengeluarkan biaya Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10 ribu untuk mobil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya