Fenomena Media Sosial Bahayakan Remaja dan Anak

Ilustrasi main gadget dan chatting
Sumber :
  • Pixabay/DariuszSankowski

"Ketika anak-anak merasa tidak akan pernah diizinkan, mereka cenderung membuat profil rahasia mereka sendiri," kata Mark Loewen, pelatih parenting dan pemilik Launch Pad Counseling, sebuah praktik konseling yang mengkhususkan diri membantu orangtua dan anak-anak.

Disebut Nyonya IM, Maia Estianty Sudah Menikah?

DIlansir laman Telegraph pun terungkap, mayoritas anak berusia 10 sampai 12 tahun sudah menggunakan media sosial, meski berada di bawah batas usia untuk memiliki akun, sebuah survei telah mengungkapkan.

Namun, layanan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest dan Snapchat mengharuskan pemegang akun berusia minimal 13 tahun.

Aksi Teror Marak, Konten Radikal Justru Menurun

Saat menentukan usia berapa orangtua akan membiarkan anak-anaknya menggunakan media sosial, perhatikan bahwa sebagian besar jaringan media sosial mengharuskan pengguna berusia 13 tahun ke atas untuk membuat akun.

Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak-Anak (COPPA) mencegah perusahaan mengumpulkan informasi pribadi tentang anak-anak di bawah usia 13 tahun tanpa izin orangtua mereka.

Anggun C Sasmi Balas Warganet yang Komentari Celana Dalamnya

3. Bicaralah dengan anak-anak tentang bahaya dan konsekuensi media sosial.

Banyak anak tidak menyadari konsekuensi jika menggunakan media sosial. Mereka cenderung meremehkan betapa mudahnya akses informasi mereka, dan bisa melupakan bahwa orang lain sedang menonton aktivitas online mereka.

"Seringkali, orangtua lupa untuk berbicara tentang bagaimana gambar, komentar, dan interaksi sosial dapat memengaruhi masa depan anak-anak mereka," kata Morin.

Dia menyarankan untuk mendiskusikan situasi kehidupan nyata di mana media sosial dapat menimbulkan bahaya, seperti cerita dalam berita tentang anak-anak yang menjadi pelaku cyber. Ia mengatakan, penting untuk menjelaskan bahwa anak Anda dapat mendatangi Anda dengan pertanyaan, atau bantuan.

Dengan berbicara kepada anak-anak tentang tanda bahaya media sosial, mereka cenderung berpikir dua kali sebelum memposting foto, atau berbagi lokasi mereka dengan orang lain secara online.

4. Larang anak gunakan gadget di kamar

Jika buah hati lebih sering menggunakan media sosial saat ada di dalam kamar, sebaiknya buat larangan, untuk tidak menggunakan gadget di dalam kamar. Izinkan mereka hanya menggunakan gadget di ruang keluarga, atau di ruang dengan pantauan banyak mata. Dengan cara ini, Anda dapat dengan mudah mengawasi penggunaan media sosial anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya