Makna Mendalam Pernikahan Adat Jawa Putri Jokowi
- Anadolu Ajansi/Yoma Times
Selanjutnya, rangkaian prosesi>>>
Rangkaian prosesi
Selain busana dan riasan yang memiliki banyak filosofi, pernikahan adat Jawa juga memiliki rangkaian prosesi yang panjang dan bermakna. Pada pernikahan Kahiyang-Bobby, prosesi dimulai dengan wilujengan kenduri atau selamatan, dilanjutkan dengan bleketepe, siraman dan sadeyan dawet di kediaman mempelai putri, Jalan Kutai Utara Sumber, Banjar Sari, Surakarta, Jawa Tengah. Malam harinya, dilakukan midodareni. Kemudian hari setelahnya, digelar akad nikah dan resepsi.
Bleketepe
Bleketepe terbuat dari daun kelapa yang masih hijau dan dianyam dengan ukuran rata-rata 50 sentimeter x 200 sentimeter. Menurut Jokowi, makna di balik prosesi pemasangan bleketepe adalah menyucikan diri calon pengantin dari kotoran yang melekat di jiwa dan raga sebelum memasuki upacara yang suci, yakni pernikahan.
"Selain sebagai peneduh, filosofi pemasangan bleketepe adalah orangtua mengajak mempelai menyucikan diri dari kotoran yang melekat pada jiwa dan raga. Harapannya agar pengantin kelak mendapat kemuliaan," tulis ayah tiga anak itu dalam akunnya di Facebook.
Siraman
Setelah itu, baru dilakukan siraman. Dilansir dari Wikipedia, siraman adalah memandikan calon pengantin yang memiliki arti membersihkan diri, agar menjadi suci dan murni.Biasanya saat melakukan prosesi siraman terdapat petuah-petuah dan doa-doa.
Sadeyan dawet
Sadeyan dawet atau menjual dawet memiliki makna anak siap menjalani kehidupan dengan mencari nafkah sendiri.
Midodareni
Midodareni memiliki arti bidadari, putri dari surga yang sangat cantik jelita. Menurut Sulistyo, filosofi di balik tradisi ini adalah bidadari dan putri dari surga yang sangat cantik, serta wanginya harum dipercaya turun dari surga di malam midodareni bidadari untuk menyempurnakan kecantikan dari mempelai wanita.
Di malam tersebut, mempelai pria akan hadir ke kediaman mempelai wanita dengan membawa hantaran atau serah peningset. Keluarga Bobby membawa sekitar 29 paket hantaran, di antaranya berisi kosmetik, sepatu, tas, pakain dalam, produk perawatan tubuh, makanan, dan ulos tenun dari Tapanuli Selatan. Malam midodareni juga berkaitan dengan proses pingit oleh mempelai wanita. Biasanya, meliputi pemberian wejangan dan arahan mengenai bagaimana membina rumah tangga yang baik.