Agnez Mo Tegaskan Tolak Terima 'Green Card' dari AS

Agnez Mo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA – Akhir-akhir ini, nama penyanyi Agnez Mo sedang ramai diperbincangkan karena pernyataannya dalam acara Build Series di New York, Amerika Serikat (AS). Dalam acara tersebut, Agnez Mo mengaku bahwa dirinya tidak memiliki darah Indonesia.

Anindya Pede Perdagangan RI ke AS dan Uni Eropa Bisa Tembus Masing-masing US$100 Miliar 5-10 Tahun Mendatang

Sontak saja apa yang dikatakannya itu menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Pelantun single Overdose itu sudah memberi klarifikasi secara langsung kepada Deddy Corbuzier tentang apa yang sebenarnya Agnez Mo maksud.

Itu daily conversation, bahwa indonesian blood itu bukan kayak darah secara literely, tapi itu garis keturunan, kita ngomong secara biologically,” ucap Agnez dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier seperti yang dikutip VIVA, Jumat, 29 November 2019.

Tarif Trump 19 Persen Mulai Berlaku Hari Ini, Intip 10 Produk Ekspor RI yang Terancam Kena Imbas

Obrolan Deddy dengan Agnez Mo semakin menarik saat ditanya perihal keinginan Agnez Mo untuk memilih kewarganegaraan Indonesia atau mendapat green card untuk menetap di AS. Ternyata, Agnez Mo menegaskan bahwa dirinya sudah ditawari beberapa kali untuk mendapat green card dan menetap di negeri Paman Sam.

“Oh btw saya sudah di-offered beberapa kali (untuk mendapat green card). Green card ya bukan citizen. Mereka bertanya ‘kenapa lo harus pakai working visa, terus lo tuh gampang banget dapet green card,” ucap Agnez Mo.

Trump Klaim Hampir 'Deal' soal Tarif dengan China: Saya Akan Bertemu Xi Jinping

Penyanyi yang pernah mendapat penghargaan iHeartRadio Music Award itu pun menjelaskan bahwa penawaran itu datang sejak bertahun-tahun yang lalu.

Saking cintanya kepada Indonesia, Agnez Mo selalu menolak dan merasa tidak membutuhkan green card. “Sudah bertahun-tahun, and i always said no. Ya, why? Saya tidak merasa memerlukan itu,” kata Agnez Mo.

Presiden AS Donald Trump di Washington DC

AS-China Perpanjang Gencatan Senjata Tarif Selama 90 hari

Presiden AS Donald Trump memperpanjang gencatan senjata perdagangan dengan Tiongkok selama 90 hari

img_title
VIVA.co.id
12 Agustus 2025