Nemu Merek Belasan Juta Saat Thrifting di Pasar Senen, Nikita Willy: Indra Gak Mampu Beli Ini
- IG @nikitawillyofficial94
Jakarta, VIVA – Nikita Willy sangat terkejut ketika pertama kali belanja pakaian thrift di kawasan Pasar Senen, Jakarta. Jika biasanya Nikita Willy belanja barang-barang mewah dan mahal, kali ini ia justru mencoba mencari pakaian bekas yang masih layak pakai atau thrift dengan harga murah.
Biasanya, pakaian thrift memang seperti harta karun, di mana ada merek-merek mewah lokal maupun impor yang dijual dengan harga sangat terjangkau. Salah satnya yang ditemukan oleh Nikita Willy adalah merek pakaian asal Roma, Italia, yakni Brioni.
Nikita Willy seolah tak menduga akan menemukan merek tersebut di salah satu toko thrift di Pasar Senen. Saat sedang memilih-milih, matanya langsung tertuju pada satu kemeja.
"Oh Brioni? Wow, beneran ini Brioni? Ini berapa?" Kata Nikita Willy, mengutip video YouTube Nikita Willy Official, Kamis 24 Juli 2025.
Nikita Willy langsung mengambil kemeja bergaris biru putih tersebut. Ia nampak tercengang karena kemeja yang biasanya dibandrol dengan harga belasan juta tersebut malah dijual dengan harga di bawah Rp 100 ribu.
"Ini ukuran cowok atau cewek?" Kata Nikita Willy tertarik.Â
Nikita Willy mengungkapkan bahwa sang suami Indra Priawan masih tidak mampu membeli pakaian dari merk mewah tersebut. Padahal, Indra Priawan diketahui merupakan seorang pengusaha kaya raya ditambah keluarganya adalah pemilik perusahaan besar.Â
Harga pakaian yang dijual di Pasar Senen itu lantas membuat Nikita Willy tidak percaya dan meragukan keasliannya.
"Ini beneran Brioni? Indra aja masih nggak mampu beli ini," tegas Nikita Willy.Â
Sebagai informasi, Brioni adalah merek fesyen mewah asal Italia yang didirikan pada tahun 1945 di Roma oleh penjahit ulung Nazareno Fonticoli dan pengusaha Gaetano Savini. Nama "Brioni" terinspirasi dari Kepulauan Brijuni di Kroasia, yang pada masa itu dikenal sebagai destinasi liburan elit Eropa, mencerminkan citra kemewahan dan keanggunan. Brioni dikenal sebagai pelopor dalam dunia fesyen pria, terutama melalui penyelenggaraan peragaan busana pria pertama dalam sejarah modern pada tahun 1952 di Palazzo Pitti, Florence, yang memperkenalkan revolusi "Peacock" dengan siluet inovatif, warna berani, dan bahan yang lebih ringan dibandingkan gaya tradisional Inggris.
Brioni terkenal akan keahlian penjahitan tangan yang luar biasa, dengan setiap setelan membutuhkan sekitar 18-22 jam kerja, 220 langkah produksi, dan hingga 6.000 jahitan tangan. Bahan-bahan premium seperti wol superfine, kasmir, sutra, dan vicuña digunakan untuk menciptakan setelan, jaket, kemeja, sepatu, dan aksesori seperti dasi dan kotak saku. Gaya khas Brioni adalah Roman Style, yang menonjolkan siluet ramping dengan bahu alami, potongan yang pas di tubuh, dan sentuhan sprezzatura—elegansi yang terlihat effortless. Selain busana formal, Brioni juga menawarkan pakaian kasual seperti jaket kulit, jeans, dan koleksi golf, serta wewangian.