Isyana Sarasvati Hingga GIGI Siap Ramaikan Monologi Concert yang Tematik, Seseru Apa?

Band GIGI.
Sumber :
  • Kailash Group.

Bandung, VIVA – Konser musik tematik kini semakin banyak menarik perhatian penikmat seni pertunjukan. Tidak hanya sekadar suguhan lagu dari atas panggung, berbagai konser mulai menggabungkan elemen visual, cerita, hingga pengalaman emosional untuk menciptakan atmosfer yang lebih mendalam. 

Iwan Fals dan Isyana Sarasvati Duetkan Bunga Terakhir untuk Soundtrack Film Panji Tengkorak

Hal ini menandai pergeseran selera penonton yang tak lagi hanya datang untuk mendengar musik, tapi juga ingin merasa terlibat dalam kisah yang disampaikan. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Kini, penonton mulai terbiasa dengan konser yang memadukan alur narasi dan pengaturan panggung yang mendukung cerita. Hal ini membuat penyelenggara dituntut untuk tidak hanya fokus pada kualitas suara, tetapi juga desain pengalaman secara menyeluruh.

Jackson Wang Siap Gelar Tur Asia, Jakarta Kapan?

Meningkatnya ekspektasi ini membuat produser acara dan tim kreatif bekerja lebih keras dalam menyusun konsep. Mereka harus mampu menerjemahkan ide besar menjadi pengalaman yang bisa dirasakan secara langsung oleh ribuan orang. Tak jarang, hal ini membutuhkan eksplorasi lintas disiplin, mulai dari seni teater, sinematografi, hingga desain interior.

Namun di sisi lain, konsep yang berani ini juga membuka peluang untuk menciptakan karya yang lebih otentik dan relevan secara emosional. Penonton yang terhubung secara personal dengan narasi di atas panggung cenderung membawa pulang kenangan yang lebih membekas.

Konser 40 Tahun Bermusik: Dwiki Dharmawan Gandeng Kris Dayanti, Putri Ariani Hingga Once Mekel

Salah satu konser yang mengusung pendekatan ini adalah Monologi Concert yang akan digelar pada 27 September 2025 di Eldorado Dome, Lembang, Bandung. Acara ini diprakarsai oleh Kailash Group dan menghadirkan empat penampil utama: GIGI, Isyana Sarasvati, For Revenge, dan DJ Lalalili. Konser ini membawa tema Monologi: Nada dan Narasi, yang memadukan musik dengan storytelling dalam satu pertunjukan tunggal.

“Konsep ini sebenarnya cukup menantang untuk kami wujudkan. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana mengubah mindset yang biasa dengan sebuah pertunjukan yang wah atau tertata,” ujar Resdi sebagai kepala project event Kailash Group, dalam keterangannya, dikutip Sabtu 9 Agustus 2025. 

Salah satu pendekatan yang mereka ambil adalah desain panggung utama yang dibuat menyerupai tempat tidur dalam sebuah kamar, agar menciptakan suasana ‘rumah’ yang hangat.

Menurut penyelenggara, masing-masing musisi akan tampil dalam sesi terpisah, namun urutan tampilnya disusun berdasarkan tahun kelahiran masing-masing artis. 

Hal ini untuk menambah lapisan narasi yang personal di setiap segmen. Penonton juga akan diajak menyelami cerita di balik lagu-lagu yang dibawakan, menjadikan konser ini sebagai pengalaman yang lebih dari sekadar hiburan.

Kailash Group menargetkan lebih dari 5.000 penonton dari berbagai kalangan usia. Mereka menyatakan bahwa sistem acara telah dirancang untuk tetap menjaga kenyamanan meski dalam skala besar. Tiket konser bisa diakses melalui platform resmi di addtix.id.

"Kami berharap Monologi ini bisa menjadi event yang berkelanjutan, dengan cerita berbeda di setiap tahunnya,” tutup Resdi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya