Perjuangan Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza, Kapal Rusak hingga Terombang-ambing di Laut
- Instagram Wanda Hamidah
VIVA – Aktris senior Wanda Hamidah kembali menarik perhatian publik lewat aksi kemanusiaannya. Ia diketahui ikut serta dalam rombongan relawan yang membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Gaza. Perjalanan yang seharusnya penuh harapan justru berubah menjadi cobaan berat, di mana kapal yang ia tumpangi mengalami berbagai kendala, mulai dari kerusakan mesin hingga terombang-ambing di tengah laut.
Perempuan berusia 47 tahun ini menjadi satu-satunya figur publik wanita asal Indonesia yang bergabung dalam misi kemanusiaan ini. Keputusannya berangkat dilandasi oleh rasa kepedulian yang mendalam atas penderitaan rakyat Palestina akibat genosida. Ia dan tim memulai pelayaran mereka pada 16 September 2025 dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, menaiki kapal bernama Kaiseer.
Namun, misi ini tak berjalan mulus. Baru beberapa hari berlayar, kapal mereka mengalami masalah teknis yang memaksa mereka terdampar di Port De Peche, Kellibia.Â
"Kami terdampar di Kelibia, Tunisia. Ada sedikit masalah di kapal kami, yang telah kami perbaiki. Kami akan berlayar lagi besok, insyaallah," cerita Wanda Hamidah mengutip dari unggahan Instagramnya, Senin 22 September 2025.
Selain itu, mereka juga sempat kehilangan persediaan bensin, yang diduga tercebur ke laut.
Setelah perbaikan, perjalanan kembali dilanjutkan. Namun, nasib buruk kembali menghampiri. Saat memasuki perairan Italia, cuaca ekstrem dengan angin kencang dan ombak besar menerjang kapal mereka. Kondisi ini membuat mereka harus kembali berlabuh, kali ini di Porto Portopalo Di Capo Passero, Italia, untuk mengisi bahan bakar dan mencari perlindungan.Â
Di sana, mereka bertemu dengan kapal-kapal relawan lain yang juga tergabung dalam Global Sumud Flotilla.Â
"Day 3 kami meneruskan perjalanan ke Gaza, cuaca kurang bersahabat, angin kencang dan ombak besar membuat kami agak basah. Kemungkinan akan berhenti sebentar di Italia untuk pengisian bahan bakar," ujarnya.
Tak lama setelah kembali berlayar, cobaan terberat datang. Kapal Kaiseer yang ditumpangi Wanda Hamidah mengalami kebocoran. Air mulai masuk ke dalam kapal, memaksa mereka kembali ke Portopalo, Sisilia.Â
"Ada air yang masuk ke kapal kami, Kaiseer, kami berlayar kembali ke Partopalo, Sisilia. Semoga bisa diperbaiki, bismillah," terangnya.
Saat ini, Wanda dan tim terpaksa bermalam di Portopalo sambil menunggu kapal mereka diperbaiki. Ibu satu anak ini tak menyerah. Ia menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa, menyerahkan semua keputusan kepada Sang Maha Kuasa. Baginya, kendala ini bukan alasan untuk mundur.Â
"Sekarang kita di sini, kapal kita harus diperbaiki dan ini hari Sabtu. Kapalnya cuma bisa diperbaiki karena orang-orang kerja hari Senin. Lillahi ta'ala, pokoknya aku sudah tawakal 100%. Jika Allah berikan jalan keluar kita tetap Gaza. Entah pakai kapal yang dibenerin atau ganti kapal. Doakan yang terbaik, maunya sih tetap pergi ke Gaza," tuturnya penuh harap.
Perjalanan Wanda Hamidah ini menjadi kisah inspiratif tentang kegigihan, di mana ia rela menghadapi berbagai rintangan demi menyalurkan bantuan bagi mereka yang membutuhkan.