Curhat Fahmi Bo: Kondisi Makin Menurun, Jantung Sesak hingga Dua Kaki Sudah Tak Berfungsi
- Youtube Melaney Ricardo.
Jakarta, VIVA – Aktor senior Fahmi Bo kini tengah berjuang melawan penyakit komplikasi yang membuat hidupnya berubah drastis. Tinggal seorang diri di kontrakan sederhana di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Fahmi Bo mengisahkan betapa berat kesehariannya sejak kondisi tubuhnya kian melemah.
“Keadaannya sekarang makin menurun. Jantungnya ada perlambatan pompa. Kakinya sudah bengkak besar, jadi cuma bisa di tempat tidur aja. Kalau mau gerak ya digotong,” tutur Fahmi Bo dengan suara pelan ditemui di kontrakannya, Selasa 23 September 2025. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!
Beberapa waktu lalu, ia sempat dirawat selama 9 hari di rumah sakit. Meski hasil pemeriksaan sempat membaik, sesak napas masih kerap menghantuinya. Kini, Fahmi harus menjalani rawat jalan, namun terkendala biaya karena harus menggunakan ambulans untuk mobilitas.
“Kalau berobat jalan kan pakai ambulans terus. Biayanya gimana kalau begitu terus,” ucapnya pasrah.
Di tengah perjuangannya, Fahmi Bo mengaku mendapat sedikit penyemangat dan bantuan dari Melaney Ricardo.
“Iya, penyemangat aku. Lumayan Rp300 ribu per bulan,” katanya lirih.
Kondisi fisiknya pun semakin terbatas. Kedua kakinya tak lagi bisa digerakkan. Bahkan, untuk makan, ia sudah kehilangan selera.
“Sudah dua minggu ini enggak makan nasi. Lihat nasi sama sayur aja enek. Jadi sekarang makannya bubur sumsum sama buah, itu saja,” ungkapnya.
Nama Fahmi Bo sendiri tidak asing di dunia hiburan. Ia pernah mencuri perhatian publik lewat sinetron Lupus yang begitu populer di era 90-an. Dalam sinetron tersebut, Fahmi Bo berperan sebagai Gusur, karakter yang kocak sekaligus bersahabat, sehingga membuatnya dikenal luas oleh generasi muda saat itu. Selain Lupus, ia juga terlibat dalam sejumlah sinetron religi seperti Lorong Waktu, yang makin mengukuhkan citranya sebagai aktor serba bisa.
Kini, di balik sorot lampu yang pernah membesarkan namanya, Fahmi Bo justru harus menjalani hari-hari dalam kesunyian dan keterbatasan. Meski tubuhnya melemah, ia masih menyimpan harapan agar bisa kembali sehat dan menikmati hidup dengan lebih baik.
