Habib Jafar Komentari soal 'Tepuk Sakinah' yang Sedang Viral dari KUA
- Tangkapan Layar Youtube @noice
VIVA – Fenomena “tepuk sakinah” belakangan ini menjadi viral dan ramai dibicarakan publik, terutama setelah muncul dalam kegiatan di Kantor Urusan Agama (KUA). Banyak orang menilai tradisi tersebut unik. Menanggapi hal ini, Habib Jafar turut memberikan komentarnya melalui sebuah video yang ia bagikan di akun media sosial Instagramnya.
Dalam penjelasannya, Habib Jafar menegaskan bahwa dirinya tidak menyoroti irama atau cara penyampaiannya, melainkan lebih fokus pada isi dari lirik tepuk sakinah itu sendiri. Menurutnya, konten yang terkandung di dalamnya memiliki makna mendalam dan sangat relevan dengan ajaran Islam dan Al-Quran. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Habib Jafar
- IG @husein_hadar
“Saya nggak bahas iramanya, tapi kontennya. Menurut saya sangat keren, karena liriknya semua bersumber dari Quran dan Sabda Nabi Muhammad,” ujar Habib Jafar yang dikutip dari Instagramnya @husein_hadar pada Senin, 29 September 2025.
Ia kemudian menjelaskan bahwa lirik tepuk sakinah selaras dengan nilai-nilai Al-Quran tentang pernikahan. Misalnya, konsep berpasangan yang disebut dalam ayat Al-Quran. Dalam rumah tangga, pasangan suami istri bisa saling menguatkan ketika memiliki kesamaan, dan saling melengkapi ketika ada perbedaan.
Habib Jafar juga menyinggung pentingnya janji pernikahan yang disebut mitsaqan ghaliza atau janji kokoh, yang tidak hanya mengikat pasangan suami istri tetapi juga melibatkan Tuhan.
“Kalau ada yang mengkhianati atau menyakiti satu dengan yang lainnya, berarti mereka mengkhianati dan menyakiti Tuhan,” jelasnya.
Habib Jafar
- IG @husein_hadar
Selain itu, ia menekankan nilai saling menjaga seperti disebutkan dalam ayat “Hunna libāsul lakum wa antum libāsul lahunn”, yang berarti suami istri adalah pakaian bagi satu sama lain. Suami istri juga harus saling mencintai dengan landasan mawaddah, saling meraih ridho pasangan sebagai pintu menuju surga, dan saling menghormati serta menjaga kehormatan.
Habib Jafar menilai penggunaan kata “saling” dalam tepuk sakinah sangat tepat, karena Islam memang mengajarkan prinsip mubadalah atau kesalingan. Prinsip ini mengajarkan bahwa bukan hanya salah satu pihak yang menuntut, tetapi keduanya harus saling memberi, melengkapi, dan mendukung.
Ia juga menekankan pentingnya musyawarah dalam rumah tangga. Sebab, menurut Al-Quran, segala urusan sebaiknya diselesaikan dengan cara bermusyawarah agar tercipta sakinah atau kedamaian.
Habib Jafar lalu juga menggambarkan apa itu makna sakinah dengan sangat sederhana bagi pasangan suami-istri.
“Sakinah artinya damai. Secara terminologi, rumah itu tidak menghentikan hujan tapi membuat orang tidak kehujanan. Pasangan mungkin tidak menyelesaikan masalah kita, tapi diperlukan agar kita merasa damai di tengah masalah sebesar apa pun,” terangnya.
Meski memuji kontennya, Habib Jafar menutup dengan catatan bahwa tepuk sakinah masih bisa dikemas dengan cara yang lebih segar.
“Kontennya keren banget, cuma kayaknya bisa lebih kreatif deh,” tutupnya.