Nia Dinata Ungkap Alasan Bikin A World Without Berlatar Tahun 2030
- VIVA.co.id/ Diza Liane Sahputri
VIVA – Film terbaru Netflix, A World Without merupakan karya sutradara Nia Dinata dan Lucky Kuswandi sebagai penulis naskah. Film ini akan rilis pada Kamis, 14 Oktober 2021.
Film ini digambarkan berlatar tahun 2030 yang menceritakan kisah tiga perempuan yakni Salina, Tara dan Ulfah. Nia Dinata selaku sutradara pun mengungkap alasan mengapa memilih latar di tahun 2030.
Menurut Nia, tahun 2030 adalah waktu yang tidak begitu jauh, namun tetap bisa dilihat sebagai masa depan. Oleh karena itu, kostum dan lokasi menjadi elemen yang sangat penting untuk menciptakan semesta di film ini.
“A World Without berlatar sepuluh tahun dari pertama kali kami mengembangkan naskahnya, sehingga saya melihat gambar-gambar di tahun 2010 untuk mencari inspirasi set dan bangunan di film ini. Ternyata, baik itu fashion maupun arsitektur, tidak ada banyak perubahan yang bisa ditemukan dalam kurun waktu sepuluh tahun," kata Nia dalam virtual conference, Selasa 12 Oktober 2021.
Lebih lanjut, Nia menjelaskan bahwa ide awal film ini pertama kali dicetuskannya dan Lucky Kuswandi (penulis naskah) di pertengahan tahun 2018. Saat itu, keduanya sedang berbincang mendalam tentang budaya anak muda di Indonesia yang gemar menghabiskan banyak waktu di media sosial, di mana hal ini akhirnya membentuk opini, gaya hidup, dan tujuan hidup mereka.
Kebutuhan untuk validasi pun melonjak tajam dan diiringi oleh meningkatnya kebutuhan untuk menunjukkan keyakinan konservatif dan kemurnian. Selama hampir dua tahun, Nia dan Lucky menggarap plot dan cerita sembari melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai kehidupan anak muda.
Namun, saat proses mulai berjalan dan Netflix mulai menunjukkan ketertarikan, pandemi COVID-19 terjadi. Penulisan berlangsung di masa pembatasan kegiatan sosial yang pertama di Jakarta, sehingga ruang penulis bergeser ke tempat terbuka di alam. Proses ini kemudian menjadi semacam terapi bagi para penulis naskah, dan kondisi saat itu pun memberikan ruang lebih untuk imajinasi dan representasi nyata yang bertemakan sisterhood.
A World Without.
- YouTube
“Sebenarnya draf kasar naskah sudah ditulis sejak lama. Namun di saat kami sedang memoles dan menyelesaikannya, pandemi melanda di awal 2020. Saya pikir kehidupan pasti akan berubah, sehingga saya menggunakan creative license sebagai penulis bersama Lucky, untuk membuat cerita mengenai bagaimana semua hal bisa saja terjadi dan menciptakan dunia yang ada di film ini,” ujar Nia.