Kapuspen TNI: Jo Sahabat Sejati Media Info Sejarah untuk Milenial

Konpers Film Jo Sahabat Sejati
Sumber :
  • VIVA/ Isra Berlian

VIVA Showbiz – Jo Sahabat Sejati menjadi salah satu film Indonesia yang cukup menarik perhatian. Tayang perdana pada 11 Agustus 2022, film ini menceritakan sosok tiga anak SMP dan seekor kuda bernama Jo.

Dibintangi Chicco Kurniawan, Film Rest Area Rilis Original Soundtrack

Selain mengangkat tentang kearifan lokal, film yang disutradarai oleh Alex Latif ini juga mengangkat tentang sejarah Indonesia. Salah satunya sejarah TNI yang dimasukkan dalam dialog pentas tentang perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam agresi militer Belanda II di tahun 1948.

Untuk menyisipkan cerita sejarah ini, pihak produksi diketahui berkonsultasi dengan pusat sejarah TNI yang kala itu dijabat oleh Mayjen Prantara Santosa yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI).

Ahmad Sahroni Main Film, Debut Bareng Adhisty Zara

Kapuspen TNI Mayjen TNI Prantara Santosa

Photo :
  • ANTARA

Diungkap Kapuspen TNI, Mayjen Prantara Santosa saat itu pihaknya memiliki program Genta Bangsa yakni Generasi Muda yang Cinta dan Bangga pada bangsa. Salah satunya bagaimana memberikan informasi sejarah pada generasi manusia tapi tidak mendoktrin. Salah satunya dengan menyisipkan adegan tersebut dalam film ini.

Mawar Eva de Jongh dan Arbani Yasiz Kisahkan Cinta Sejati Shella-Albi di Film Sampai Titik Terakhirmu

“Jadi kita masukkan sejarah pelan-pelan tetapi para generasi muda khususnya generasi milenial ini tidak merasa digurui. Pada saat kenal mba Amanda kita sharing akhirnya terwujud film ini dimana ada salah satu adegan di situ dialog antara panglima Soedirman dengan presiden Soekarno itu peristiwa agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948,” kata Kapuspen TNI, Mayjen Prantara Santosa saat ditemui di XXI Epicentrum Jakarta, Senin 8 Agustus 2022.

Film Jo Sahabat Sejati

Photo :
  • IG @cinema.21

Diceritakan Mayjen TNI Prantara Santosa, kala itu Jenderal Soedirman sedang sakit. Presiden RI, Soekarno menginginkan Jenderal Soedirman yang sedang sakit untuk tinggal di Yogyakarta. Namun beliau menolak lantaran ingin melanjutkan perjuangannya dengan bergerilya.

“Sehingga akhirnya pak Karno merestui justru menyampaikan, ‘tunjukkan pada dunia  bahwa kemerdekaan Republik Indonesia bukan hadiah semata’ itu clue di situ. Akhirnya kalau demikian terima kasih bapak presiden laksanakan sebagai prajurit melaksanakan perintah itu dengan ikhlas akhirnya terwujud Republik ini di antaranya berkat perjuangan pak Dirman,” kata Mayjen TNI Prantara Santosa.

Lebih lanjut Kapuspen mengungkap pesan bahwa sejarah tidak membatasi generasi milenial atau generasi yang lampau.

“Tapi yang jelas sejarah ini tidak membatasi generasi milenial atau generasi yang lampau, tapi semuanya orang yang peduli pada sejarah saya rasa ke depannya dia akan memberikan harapan. Waktu itu saya sering menyampaikan no history no future, boro boro kita mau menatap masa depan dengan harapan yang besar,” ujar Kapuspen TNI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya