Dibintangi Omar Daniel, Film Waktu Maghrib 2 Suguhkan Aksi Teror Mencekam

Omar Daniel.
Sumber :
  • VIVA/Rosikin.

Jakarta, VIVA – Setelah sukses dengan film Waktu Maghrib yang dirilis pada 2023 lalu, rumah produksi Rapi Films di tahun 2025 ini merilis film Waktu Maghrib 2 yang akan tayang di bioskop mulai 28 Mei 2025 mendatang.

Karate Kid: Legends Satukan Jackie Chan & Ralph Macchio, Raup Rp407 Miliar di Pekan Perdana?

Film Waktu Maghrib 2 dibintangi oleh Omar Daniel, Anantya Kirana, Sulthan Hamonangan, Ghazi Alhabsyi, Muzakki Ramdhan, Sadana Agung, Nopek Novian, Bagas Pratama Saputra, dan Fita Anggriani. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Pada hari Senin, 5 Mei 2025, para pemain film Waktu Maghrib 2 yakni Omar Daniel, Ghazi Alhabsyi, Sulthan Hamonangan, dan Anantya Kirana melakukan wawancara eksklusif dengan VIVA dalam program Viva Cinema.

Usia 71 Tahun, Jackie Chan Akui Kini Gunakan Stuntman, Tapi Tetap Tangguh di Layar

Kepada VIVA, Omar bercerita mengenai perannya sebagai Adi. Jika di Waktu Maghrib pertama karakter Adi masih kecil, di film keduanya ini karakter Adi digambarkan sudah dewasa yang dimainkan oleh Omar Daniel. 

"Karakter Adi, tidak jauh dari Adi kecil, kali ini Adi membawa traumanya yang dialami semasa kecil tentang teror yang pertama yang terjadi," kata Omar Daniel di kawasan Jakarta Pusat. 

Novel Titip Bunda di Surga-Mu Diangkat ke Layar Lebar, Siap Bikin Penonton Menangis

Cast film Waktu Maghrib 2.

Photo :
  • VIVA/Rosikin.

Dalam kesempatan itu, Omar juga mengungkap alur cerita dalam film Waktu Maghrib 2 yang menyuguhkan teror mengerikan dan seru. Adi dewasa yang sudah tinggal di desa berbeda, harus kembali ke desa tempat tinggalnya saat kecil dengan membawa misi menyelamatkan anak-anak dari teror. 

"Alur ceritanya di sini lebih ke memvisualkan karakter-karakter baru di Waktu Maghrib 2. Menggambarkan atau memvisualkan tentang anak-anak di Desa Giritirto. Aktivitas yang biasa yang mereka bahagia selayaknya anak kecil pada umumnya gitu, bermain bola apa segala macam," kata Omar Daniel. 

"Terus terjadilah hal-hal yang sudah diwanti-wanti oleh orangtua mereka tapi tetap terjadi, yaitu sebuah sumpah atau ucapan yang tidak baik yang mereka ucapkan di saat Magrib yang sudah diingatkan sebelumnya bahwa 'hati-hati ya kalau maghrib, jaga ucapan, jaga tindakan, dan lain-lain. Kemudian teror itu datang lagi. Teror yang pernah terjadi sebelumnya hadir kembali," tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya