Kupas Mitos dan Fakta Menopause, Film The M Factor Bangun Pemahaman Lebih Mendalam

Jakarta, VIVA – Film dokumenter yang mengangkat pembahasan mengenai menopause berjudul The M Factor ditayangkan dalam spesial show baru-baru ini di XXI Plaza Senayan, Jakarta. 

Film dokumenter asal Amerika Serikat itu mengangkat isu penting tentang menopause yang selama ini jarang dibahas.

MD Entertainment Foundation menggelar acara penayangan film tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Shania Punjabi selaku Ketua Yayasan MD Entertainment Foundation menjelaskan bahwa topik tentang menopause yang ada dalam film The M Factor sangat penting untuk dipahami.

Ia merasa topik ini tidak bisa dijadikan sebagai hal yang tabu.

"Ini salah topik yang mungkin khususnya di Asia tidak banyak dibicarakan antara wanita-wanita di sini dan saya merasa penting sekali buat kita merasa bahwa setiap perempuan itu kuat," kata Shania Punjabi di ditemui usai acara penayangan tersebut.

"Banyak yang merasa ini topik tabu, ini tidak tabu, setengah populasi dunia akan melalui menopause, jadi kenapa tidak kita mengerti lebih dalam," tambahnya. 

Kemudian, Shania juga menjelaskan bahwa dalam film The M Factor, dibahas mengenai mitos-mitos tentang menopause yang harus dipecahkan.

"Dia (film) ceritakan banyak sekali tentang gimana setiap wanita akan melalui menopause tapi banyak sekali mitos-mitos yang harus dipecahkan untuk kita mengerti lebih dalam apa sih menopause ini? dan paling pentingnya bagaimana kita bisa mengatasi ini dengan baik, dengan kuat, dengan positif tanpa wanita merasa 'Pasrah, saya tidak bisa melakukan apapun'. Banyak sekali yang kita bisa lakukan," kata Shania.

"Sangat betul sekali (film ini mengajak masyarakat untuk lebih memahami menopause)," tambahnya. 

Untuk diketahui, film The M Factor merupakan karya Coby Atlas, Tamsen Fadal, Denise Pines, dan Joanne LaMarca Mathisen.

Film tersbut menyoroti masalah menopause yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan jutaan perempuan Amerika.

Halaman Selanjutnya

"Banyak yang merasa ini topik tabu, ini tidak tabu, setengah populasi dunia akan melalui menopause, jadi kenapa tidak kita mengerti lebih dalam," tambahnya.