Kisah Kelam Joaquin Phoenix Tumbuh di Dalam Sekte Pemuja Seks
- IMDb
VIVA – Jaoquin Phoenix dinilai berhasil membawakan peran Joker dengan baik. Seorang kritikus film Mark Huges menyebut, Joaquin Phoenix memberikan penampilan luar biasa tanpa rasa takut dan menakjubkan dalam mendalami peran fisik dan emosional Joker.
Tapi di balik kesuksesan akting Joaquin, ada hal yang tidak diketahui banyak orang. Ia ternyata punya masa kecil yang kelam. Itu mungkin kenapa ia begitu tenggelam dalam peran-peran gelap seperti kisah Joker.Â
Dikutip dari laman Mirror, bintang Gladiator dan Walk The Line itu dilahirkan dalam sebuah sekte bernama Children of God. Itu adalah perkumpulan di mana orang dewasa yang dicuci otaknya tidur dengan anak-anak dan para wanita menggunakan seks untuk memancing anggota baru pria.
Bagi dunia luar, sekte yang dibangun oleh David Brandt Berg itu mungkin tampak seperti komunitas yang sempurna. Di mana keluarga Kristen hidup harmonis, membantu yang membutuhkan dan bermain musik.
Tapi, itu hanyalah kedok untuk indoktrinasi jahat yang dialami oleh orang-orang seperti aktris Charmed Rose McGowan, 46, dan gitaris asli Fleetwood Mac Jeremy Spencer, 71, serta orang tua Joaquin, John dan Arlyn Bottom yang terkenal di tahun 70-an.
Kakak Joaquin bahkan baru berusia empat tahun ketika berhubungan seks. Anak-anak juga diajarkan untuk takut pada dunia luar karena dianggap penuh dengan orang-orang yang tidak punya keyakinan yang ingin membunuh mereka.
Dalam kelompok itu, seks dianggap sebagai cara yang paling mulia untuk memuji Yesus dan tiap anggota diperintahkan untuk 'berbagi' suami dan istri mereka. Seks berkelompok adalah hal biasa dan Berg juga mengajarkan bahwa anak-anak perlu 'mengeksplorasi seksualitas mereka'.
Dia menulis kalau semua seks menyenangkan Yesus, tidak peduli apakah itu orang dewasa dengan anak atau bahkan inses. Penganiayaan anak juga marak terjadi. Anak tiri Berg sendiri, Davidito, adalah korbannya.
Ketika Joaquin berusia empat tahun, keluarganya keluar dari kultus, pergi dengan sebuah kapal dari Venezuela ke Amerika dan mengubah nama keluarga mereka menjadi Phoenix untuk melambangkan awal baru mereka.