Kabar Duka, Penyiar Televisi Legendaris Inke Maris Tutup Usia
- inkemaris.com
VIVA – Kabar duka datang dari penyiar televisi legendaris Inke Maris yang tutup usia pada Kamis malam 31 Desember 2020 sekitar pukul 19.20 WIB. Dari kabar yang diterima VIVA, sebelum meninggal Inke sempat berjuang melawan serangan stroke yang dideritanya dan dirawat di Rumah Sakit Medistra.
Pada hari yang sama sekitar pukul 14.07 WIB, Inke dikabarkan saat itu sudah tidak lagi dibantu ventilator. Namun dengan kondisi denyut jantung yang lemah serta tensi yang tak lagi terdeteksi.
"Telah berpulang ke Rahmatullah, istri kami tercinta Ibu Maria Dinariati binti Yusuf Natanegara (Inke Maris) hari Kamis 31 December 2020 pukul 19.20 WIB," demikian kabar lewat media sosial WhatsApp tim komunikasi Inke Maris Associatest yang diterima VIVA.
Almarhumah disebutkan akan disemayamkan di rumah duka Jl. MPR Raya Kav. 8 No. 8 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Sementara rencana pemakaman akan disampaikan kemudian.
"Kami sadar banyak yang ingin menyampaikan belasungkawa kepada kami sekeluarga karena Inke banyak yang mencintainya dan kehilangan karena kepergiannya,” jelas Rizal Maris, suami almarhumah dalam keterangan pesannya.
“Namun mengingat kita masih dalam masa Pandemi, dengan penuh hormat, kami mohon untuk di kirimkan doa saja kepada Inke dan mohon dibukakan pintu maaf seluas luasnya atas segala salah dan khilaf dari Inke selama ini," ungkap Rizal Maris.
Inke Maris lahir di Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 7 Desember 1948. Ia adalah wanita asal Indonesia yang berhasil mewawancarai Perdana Menteri Inggris saat itu "Iron Lady" Margaret Thatcher, Pemimpin PLO Yasser Arafat, Paul Keating, dan Rajiv Gandhi.
Inke Maris mulai dikenal luas di Tanah Air sejak siaran bahasa Inggris muncul. Saat Presiden Soeharto melakukan kunjungan resmi, Inke Maris sempat diberikan amanah untuk mendampingi Ibu Tien saat Presiden Soeharto menerima penghargaan FAO di Roma.
Sambil Menahan Tangis, Mantan Jurnalis TVRI Ungkap Kecilnya Gaji Kontributor TVRI: Cuma Rp50 Ribu Per Berita
Mantan jurnalis TVRI Erna Sari Dewi ungkap kecilnya gaji kontributor TVRI yang hanya Rp50 ribu per berita, menyoroti dampak efisiensi anggaran pada jurnalis.
